SANGATTA - Pemerintah Kutim meminta seluruh usulan harus tercover di musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) desa. Sebab, musrenbang dengan skala terkecil, merupakan serapan aspirasi terbanyak yang disaring. Dari usulan itu, akan meluas hingga usulan besar.
Ini disampaikan Bupati Kutim Ismunandar. Menurutnya, usulan yang strategis akan dipercepat penuntasannya. Bahkan 2021, Kutim mengupayakan peningkatan produk unggulan yang memiliki daya saing.
"Sudah kami lakukan, saat diamanahi memimpin, sejumlah pembangunan seperti insfrastruktur dasar, pemenuhan air dan listrik kami kerjakan," kata dia.
Dia berharap agar pendapatan di tahun depan bisa membaik dari sebelumnya. Orang nomor satu di Kutim itu berharap pertanggung jawabannya baik. Ia juga menginginkan jika APBD naik lagi, maka akan di alokasikan untuk DD/ADD.
"Apapun yang menjadi prioritas kecamatan dan desanya, hal yang harus diselesaikan," ungkapnya.
Skala prioritas itu mulai menyasar sejak tahun lalu dengan mengalokasikan dana RT sebesar Rp 50 juta, untuk mempercepat bantuan penyelesaian pembangunan skala kecil. Rencananya akan menyasar ke kecamatan lain di Kutim.
"Sampai saat ini kami masih khususkan dulu untuk Sangatta Selatan dan Utara, karena warganya banyak," beber dia.
Kemudian, usulan dari musrenbangdes, akan dibawa ke musrenbangcam dan dilanjutkan ke musrenbang kabupaten. Sampai sekarang pihaknya telah menghimpun usulan tersebut. Sesuai dengan harapan rakyat, yang notabenenya didominasi oleh fasilitas air, listrik, hingga infrastruktur. Hingga akhirnya, usulan ini akan diajukan kembali saat musrenbang provinsi.
"Indikatornya dilihat dari indeks pengembangan manusia, Kutim sudah meningkat dari 71 jadi 73 persen sesuai data dari badan pusat statistik. Mudahan pembangunan kita semakin maju," tuturnya. (dq/pro/adv)
