BALIKPAPAN – Jumlah pasien yang suspect dan sedang dalam pengawasan di ruang isolasi rumah sakit Balikpapan kini telah mencapai 17 orang. Dari 17 orang tersebut, 3 pemeriksaan telah dikonfirmasi negative, dan dipulangkan pada Rabu (18/3) sore.
“Jadi jika dipulangkan yang tiga ini, sisa 14 orang yang di rumah sakit,” Ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, Andi Sri Juliarty saat dijumpai di Kantor Pemkot Balikpapan.
Namun rupanya rumah sakit saat ini kekurangan ruang isolasi. Sedangkan saat ini ada enam orang yang sedang mengantri untuk bergiliran masuk ke ruang isolasi.
“Nanti setelah tiga orang ini keluar, tiga akan kita masukkan ke ruang isolasi. Untuk tiganya lagi akan sedang kami carikan ruangan dari rumah sakit lain,” jelasnya.
Kemudian untuk orang dalam pantauan (ODP) di Balikpapan, yang awalnya berjumlah 145 orang kini berkurang menjadi 105 orang yang diawasi di rumah. Artinya selebihnya telah dipulangkan dan pemeriksaannya dinyatakan selesai.
“Dari 145 ada 40 orang yang selesai masa observasinya. Mereka telah melewati 14 hari inkubasi melalui dokter perusahaannya dan puskesmas, jadi telah selesai dan dalam keadaan sehat,” ungkap Andi Sri.
Dari seluruh data yang disebutkan, mereka semua diawasi di beberapa rumah sakit di Balikpapan. Yakni RSKD Balikpapan, RS Hermina, RS Siloam, RS Pertamina, dan RSUD Gunung Malang, dan semalam satu baru saja masuk di RS Bhayangkara.
“Ada lima rumah sakit yang siaga dengan ruangannya yaitu RSKD Balikpapan sebanyak 10 ruang isolasi. Yang nantinya sekitar tiga sampai empat hari lagi akan bertambah sebanyak 21 ruangan. Untuk ruangan ini standar WHO itu tidak, tapi mereka punya filter yang memiliki tekanan negativenya,” terangnya.
Jika sewaktu-waktu ada ditemukan pasien yang positive virus Covid-19 ini, maka pemeriksaan akan terus dilanjutkan dan akan diambil alih oleh dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP). DKK juga telah menyiapkan psikologi yang akan memantau dan membantu pasien secara mental. (rin/pro)
