Dipercaya Bisa Menangkal Virus Corona, Jahe dan Temulawak Diserbu Warga

- Jumat, 6 Maret 2020 | 18:58 WIB

BALIKPAPAN - Sejumlah pasar di Balikpapan mengalami kenaikan harga dan kehabisan stok rempah-rempah seperti jahe dan temulawak. Salah satunya di pasar Klandasan, Balikpapan Kota.

Hal ini disebabkan dengan merebaknya isu virus corona yang telah masuk di Indonesia. Karena masyarakat meyakini rempah-rempah dapat menangkal virus yang banyak memakan korban tersebut.

Penyataan tersebut juga diperkuat dengan adanya pernyataan dari seorang peneliti asal Indonesia dari Universitas Airlangga Surabaya yang berpengalaman menangani wabah flu burung pada tahun 2005. Yaitu Profesor Chaerul Anwar Nidom mengatakan, menemukan formula vaksin corona lewat penelitian pada Curcuma tanaman herbal.

Ia mengatakan, penangkal masuknya virus corona tersebut dengan mengonsumsi Curcuma seperti jahe, kunyit, dan temulawak. Peryataannya tersebut juga telah tersebar di media sosial hingga mayarakat berbondong-bondong mencari tanaman herbal tersebut.

Suratmi warga Balikpapan yang sehari-hari berjualan rempah-rempah di pasar Klandasan membenarkan hal tersebut. Banyak masyarakat yang berdatangan ke warungnya untuk membeli tiga bahan tersebut.

"Ya temulawak kosong. Sudah lama kosong karena diborong kemarin-kemarin. Kalau jahe ada saja, tapi harganya mahal. Tapi sebelum ini memang harganya sudah mahal," ujarnya.

Tambahnya, jahe lebih dulu mengalami kenaikan harga dan di patok seharga Rp 60 ribu per kilonya. Sedangkan temulawak baru-baru saja mengalami kenaikan harga, yang semula Rp 20 ribu menjadi Rp 70 ribu per kilo.

"Iya karena ini (isu corona). Jadi kosong," pungkasnya.

Sejalan, Tuti yang juga berjualan di pasar Klandasan mengaku temulawak yang saat ini sedang kosong. Terakhir kali ia menjualnya seharga Rp 30 ribu tapi karena harganya melonjak jauh, akhirnya dia tak menjualnya lagi. (rin/pro) 

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X