Tak Mau Bebani Orangtua, Anak Seorang Jukir Jadi Bintara Polri dan Lulusan Berprestasi

- Senin, 2 Maret 2020 | 14:02 WIB
BANGGA: Aswar Anwar diapit kedua orangtuanya usai upacara penutupan Bintara Polri tahun 2019-2020.
BANGGA: Aswar Anwar diapit kedua orangtuanya usai upacara penutupan Bintara Polri tahun 2019-2020.

BALIKPAPAN - Ada sepenggal kisah haru mewarnai pelantikan Bintara Polri Tahun Ajaran 2019-2020 pagi tadi. Adapun Aswar Anwar, Bintara muda yang dinobatkan sebagai siswa berprestasi di Sekolah Polisi Negeri (SPN) Polda Kaltim.

Aswar mengatakan dirinya hanyalah anak yang lahir dari keluarga yang serba pas-pasan. Ayahnya bekerja sebagai juru parkir dan ibunya hanya sebagai ibu rumah tangga.

Ia bercerita sejak dulu, dirinya mamang bercita-cita ingin menjadi seorang Polisi. Sejak saat itu, ia meniatkan dalam hati untuk belajar bersungguh-sungguh agar keinginannya tersebut dapat tercapai. 

Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA), Aswar langsung mendaftarkan diri untuk mengikuti seleksi penerimaan polisi. Namun saat itu dirinya harus menelan kenyataan pahit karena dinyatakan gagal.

Kegagalan itu terulang lagi, sampai tiga kali berturut-turut. Tetapi berkat kegigihan dan semangatnya, akhirnya penerimaan keempat ini, ia diterima bahkan masuk sebagai salah satu lulusan terbaik.

"Saya hanya anak dari tukang parkir, tapi berkat doa dan restu dari orang tua saya, akhirnya saya bisa berada di sini," ujarnya.

Aswar mengutarakan rasa bangganya terhadap orang tuanya. Alih-alih menentang dirinya yang sempat gagal, namun orang tuanya justru selalu memberi support.

"Saya bangga dengan bapak dan ibu saya. Selalu mendukung keputusan saya. Tidak ada henti-hentinya memberi semangat kepada saya," ucapnya.

Dengan baju coklat yang dilengkapi atribut itu ia berdiri di tengah-tengah ayah dan ibunya seraya menggandeng keduanya. Ia berharap dengan pencapaiannya saat ini, dirinya dapat membantu orang tuanya dan bisa membalikkan kondisi keluarganya menjadi lebih baik. Ia tak ingin merepotkan beban hidup kedua orangtuanya. 

Terlihat sang ayah, Anwar, masih berlinang air mata. Sesekali dirinya mengusap air mata yang hendak jatuh dari pelupuk matanya.

Bagaimana tidak, dirinya pasti merasa bangga dengan hasil yang telah dicapai sang anak. Sampai-sampai kata yang keluar dari bibirnya sedikit tak terdengar karena ditimpa isakan dan air mata. 

Tak banyak yang bisa ia lakukan kepada sang anak, selain dukungan. Walaupun Aswar sempat mengalami kegagalan dirinya hanya bisa mensupportnya.

"Ya bangga pastinya, apalagi kita ini hanya juru parkir saja di pasar Tenggarong. Tapi dia mampu melewati itu semua," ucapnya.

Ia menuturkan, Aswar memang anak yang pantang menyerah. Walaupun banyak mendapat cerita negatif dari orang-orang tentang sekolah polisi, namun Aswar tidak menghiraukannya.

Halaman:

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X