BALIKPAPAN- Beberapa toko obat dan Apotik di Balikpapan yang biasa melayani pembelian masker dan antiseptik, mengalami kehabisan stok.
Bahkan habisnya stok tersebut, sudah jauh hari sebelum adanya pengumuman dua pasien positif virus corona di Depok kemarin.
Salah satunya apotik Kimia Farma. Saat dikonfirmasi, pegawai yang bekerja di apotik berlambang biru itu membenarkan hal tersebut.
Ana yang saat itu sedang bertugas, mengatakan, untuk stok masker di apotik Kimia Farma sendiri sudah kosong sejak satu bulan terakhir. Sedangkan untuk stok antiseptik, mengalami kehabisan stok baru-baru saja.
"Iya, ada sangkut pautnya. Sejak adanya virus corona itu permintaan masker langsung membludak dan ada yang beli banyak," ungkapnya.
Ia menambahkan, biasanya stok masker lebih banyak, namun terakhir kali Kimia Farma hanya dapat menyetok masker sebanyak 4 dus besar. Hal itu dikarenakan, pihak distributor yang mulai membatasi pengiriman masker. 'Untuk isinya satu dus itu tergantung merek juga," kata Ana.
Lalu untuk harga jual sendiri, saat ini juga sudah mengalami kenaikan. Yang sebelumnya satu kotak masker seharga Rp 35 ribu, kini naik menjadi Rp 75 - Rp 275 ribu.
"Kita sudah buat pemesanan lagi, tapi sampai sekarang belum datang, jadi belum tahu kapan," pungkasnya.
Terpisah, apotik Fajar Farma juga menyatakan masker saat ini sedang kosong. Bahkan dari distributornya juga stok habis, sehingga Apotik Fajar Farma tidak mendapatkan masker lagi.
"Bahkan setelah ada informasi dari Presiden soal kasus pasien positif juga. Pernah ada stok, tapi itupun harganya kemahalan," jelas pegawai Apotik Fajar Farma, Hera.
Adapun Sherly, warga Balikpapan Utara yang saat ini juga mulai mencari masker. Ia mengatakan, sudah banyak apotik yang dikunjunginya, namun sampai saat ini belum juga mendapatkan masker.
"Sudah berkeliling ke beberapa apotik, stok maskernya habis. Kalau bisa pemerintah memfasilitasi masker di Balikpapan agar stoknya ada lagi," tuturnya. (rin/pro)
