Cegah DBD di Balikpapan Utara, Camat Ajak Masyarakat Gencarkan Germas Hidup Sehat

- Jumat, 28 Februari 2020 | 11:57 WIB
Camat Balikpapan Utara Fachrul Razi.
Camat Balikpapan Utara Fachrul Razi.

BALIKPAPAN - Kasus meninggal dunia diakibatkan Demam Berdarah Dengue (DBD) telah tersebar di beberapa kecamatan. Salah satunya yakni Karang Joang Kecamatan Balikpapan Utara.

Sebelumnya, Kepala DKK Balikpapan Andi Sri Juliarty menyebut bahwa secara keseluruhan kasus tertinggi DBD sementara ini lebih banyak terjadi di Balikpapan Utara. Hal itu disebabkan banyaknya temuan kasus meninggal dunia di wilayah tersebut.

Memasuki tren 5 tahunan DBD, ada kenaikan siklus yang terjadi. Yaitu jumlah kasus mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Menanggapi hal ini, Camat Balikpapan Utara Fachrul Razi menuturkan, telah ada upaya yang dilakukan kepada masyarakat. Sebagai bentuk antisipasi yaitu melakukan pembersihan saluran tersumbat, sebelum mendekati musim penghujan.

"Benar, kasus ini tertinggi dan sudah kita lakukan beberapa upaya kepada masyarakat untuk mencegah adanya genangan, sehingga DBD dapat ditekan," ujarnya.

Ia juga menjelaskan, bahwa pihaknya tidak ada henti-hentinya melakukan imbauan kepada masyarakat. Juga telah menurunkan beberapa anggota Jumantik dan PSM untuk membantu masyarakat.

"Balikpapan Utara ini kan juga wilayah terbesar dan penduduk terbanyak di Balikpapan. Jadi tidak menutup kemungkinan jika ada kasus DBD. Yang terpenting masyarakat itu menjalankan Germasnya (Gerakan masyarakat)  hidup sehat," kata dia.

Fachrul mengungkapkan, hal terpenting dari germas yaitu perilaku hidup bersih dan sehat dari masyarakatnya. Untuk memperkuat masyarakat dan dapat menghindari adanya DBD ini.

"Mungkin saja kita sudah melakukan hidup bersih tapi kita tidak tau tetangga kita bagaimana. Karena nyamuk itu tidak hanya di situ, mereka akan kemana-mana," tuturnya.

Jika berbicara mengenai DBD di kawasan kumuh, ia menjelaskan hal tersebut sudah tidak dapat dipastikan juga. Karena beberapa lokasi yang tidak kumuh pun, ada kemungkinan terserang DBD.

"Seperti itu lagi, kita kan tidak tau. Di rumah bersih tapi anak-anak misalnya main di luar sana yang tidak bersih. Jadi tidak dapat dipastikan," ujar Fachrul.

Ia menegaskan, pihaknya akan lebih meningkatkan lagi pengawasan terhadap kebersihan masyarakatnya. Dengan melakukan koordinasi ke RT untuk dapat mengatur germas di lingkungannya. (pro/one) 

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB

Tiga Seksi Jalan Tol IKN Siap Beroperasi Juli 2024

Selasa, 23 Januari 2024 | 13:19 WIB
X