Banyak Usia Muda Meninggal karena Sakit Jantung, Ini Tips Menjaga Kesehatan Jantung Sejak Dini..

- Jumat, 21 Februari 2020 | 21:19 WIB
Dokter Spesialis Penyakit Jantung dari Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB) dr. Muhammad Iqbal SpJP (K).
Dokter Spesialis Penyakit Jantung dari Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB) dr. Muhammad Iqbal SpJP (K).

BALIKPAPAN - Jantung merupakan organ terpenting dalam tubuh untuk menunjang kelangsungan hidup. Sebab, jantung menjadi organ vital yang berfungsi untuk memompa darah keseluruh tubuh.

Untuk itu menjaga kesehatan jantung merupakan hal utama yang dilakukan untuk menghindari serangan jantung. Sudha banyak selebriti meninggal muda karena sakit jantung. Beberapa di antaranya almarhum Adji Massaid, Basuki, Bombom, Ade Namnung, dan baru-baru ini Ashraf Sinclair.

Pencegahan bisa dilakukan sejak dini. Dengan cara mengenali tanda dan gejala penyakit jantung sejak dini, dengan melakukan pemeriksaan kesehatan. 

Dokter Spesialis penyakit Jantung dari Rumah Sakit Pertamina Balikpapan (RSPB) dr. Muhammad Iqbal SpJP (K) mengatakan, masyarakat harus rajin melakukan check up ke dokter. Ini sebagai langkah awal deteksi dini penyakit jantung dan tahu penanganannya.

Ia menjelaskan, ada lima faktor utama resiko terkenanya penyakit jantung. Yaitu merokok, kolestrol tinggi, faktor keturunan, hipertensi dan penyakit Diabetes. 

Karena penyakit jantung koroner bukanlah penyakit yang dapat berdiri sendiri. Memang ada beberapa hal sebelumnya sehingga dapat menyebabkan penyakit Jantung.

"Kita kan tidak tahu, apakah ada penyakit lain yang meyertai si penderita. Walaupun, terlihat pasien ini sering berolahraga dan gaya hidup yang sehat tadi, menjaga pola makan, itu hanya mengurangi faktor resiko. Bukan berarti faktor resiko lainnya tidak ada," terangnya.

Seakan bercermin pada kasus meninggalnya aktor dan model Adjie Masaid yang tutup usia, usai bermain sepak bola, bukan berarti rajin olahraga tidak terdampak. Sama halnya dengan meninggalnya Ashraf Sinclair yang rajin berolahraga.

"Olahraga memang bagus, tapi jangan mengira bahwa rajin berolahraga justru terhindar dari oenyakit jantung koroner. Karena itu tadi, hanya mengurangi faktor resiko. Bagi penderita jantung koroner, olahraga yang paling aman itu ya, jalan cepat atau lari-lari kecil. Berenang juga boleh. Jadi bagi penderita penyakit janntung ini kita anjurkan olahraga yang tidak kompetitif," ujar pria yang akrab disapa dr. Iqbal ini.

Ia juga menuturkan, penderita jantung koroner tidak memadang usia. Seperti apa yang diungkapkannya, bahwa ia pernah memiliki pasien usia 25 tahun yang sudah terkena penyakit jantung koroner.

Kembali lagi pada pola hidup si pasien, bagaimanakah kebiasaannya diluar sana. Apakah pasien merokok dan bagaimana pola istirahatnya.

Ia menambahkan, diperlukan fokus tinggi bagi orang-orang untuk lebih peduli pada kesehatan jantungnya. Karena kematian akibat serangan jantung koroner ini merupakan penyakit dengan kasus tertinggi.

"Untuk itu diminta agar bagi para penderita jantung koroner agar memperbanyak asupan sayur dan buah, kurangi makanan yang mengandung kadar kolestrol yang tinggi. Seperti Coto Makassar, karena jeroan itu tinggi sekali kadar kolestrolnya. Kemudian sea food seperti udang, cumi, kerang, kepiting, dan kuning telur. Jadi sebutirnya kuning telur itu kolestrolnya lebih tinggi 100 gr daripada daging kambing. Yang mana satu biji kuning telur itu kolestrolnya 250 mg. Sedangkan daging kambing per 100 gr itu kolestrolnya hanya 100-120 mg," jelasnya.

Jadi bagi yang sudah menderita penyakirmt jantung koroner, untuk membiasakan diri hidup sehat dan lebih berhati-hati dalam memilah makanan.

Halaman:

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X