YOGYAKARTA - Gabungan komisi DPRD Paser bertandang ke Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Magister Administrasi Publik (MAP) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, kunjungan ini dalam rangka menggali informasi terkait tahapan penyusunan dokumen perencanaan daerah yaitu dokumen teknokratik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Kunjungan ini dihadiri Budi Santoso, Edwin Santoso, Basri Mansur, Abdul Aziz, Fathur Rahman, Supian, Sutarno, Sabilar Rusdi, dan Eva Sanjaya.
Budi Santoso mengatakan DPRD Paser bersama Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Paser
ingin meminta penjelasan terkait dokumen perencanaan pembangunan daerah, dan peran DPRD dalam penyusunan dokumen ini. Juga bagaimana pengawasannya.
Selain itu DPRD juga harus mengetahui apa kewenangannya dalam RPJMD sesuai regulasi, sehingga tiap pokok pikiran (pokir) yang diusulkan selaras dengan dokumen tersebut.
" Ini lah tujuan kita dalam kunjungan ini. Semoga ada kerjasama terjalin antara Pemda Paser dengan kampus Fisipol Magister UGM," ujar Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu, kemarin (22/1).
Sementara Basri Mansur menambahkan, DPRD tengah mendampingi Bapelitbang dalam proses melaksanakan rencana perjanjian kerjasama di awal 2020 dalam rangka penyediaan tenaga ahli pendamping penyusunan naskah teknokratik RPJMD Paser, maupun sebagai tenaga ahli pendampingan penyusunan naskah rancangan akhir.
" Memang benar diharapkan, hasil analisis permasalahan daerah ini dapat dikemas dalam sebuah buku analisis isu strategis daerah, buku inilah yang nantinya didistribusikan kepada semua pihak khususnya para bakal calon kepala daerah yang akan maju di pilkada Paser. Sehingga buku tersebut menjadi bahan mereka untuk membuat visi dan misi, sehingga siapapun yang terpilih di pilkada, visi misinya selaras dengan program pembangunan daerah," kata Politikus Partai Golkar itu.
Dalam pertemuan ini, Ketua Prodi MAP UGM, Profesor Wahyudi Kumorotomo dan akademisi lainnya menerima langsung kehadiran legislator Paser.
Sejumlah masukan dan saran dari akademisi kampus ternama di Indonesia itu dicatat, dan dijadikan bahan untuk pembahasan bersama dengan pemerintah daerah di Kabupaten Paser ke depan. Agar sinergitas antara eksekutif dan legislatif bisa selaras untuk pembangunan dan program lainnya. (adv/jib)
