Arlina Dukung Kegiatan Lomba Balap Ketinting di Desa Tanah Periuk

- Senin, 20 Januari 2020 | 08:55 WIB
DUKUNG PERLOMBAAN: Arlina saat menghadiri Lomba Balap Ketinting di Desa Tanah Periuk.
DUKUNG PERLOMBAAN: Arlina saat menghadiri Lomba Balap Ketinting di Desa Tanah Periuk.

TANA PASER - Wakil ketua Komisi II DPRD Kabupaten Paser, Arlina, S.HUT menghadiri perlombaan Balap Ketinting di Desa Tanah Periuk, Kecamatan Tanah Grogot.

Kehadiran Politikus Partai Demokrat itu sekaligus memberi dukungan kepada Tim binaanya  dalam setahun terakhir, yaitu Tim Biduk Alas Rantau Bintungan dan Biduk Alas Samurangau.

Arlina yang duduk di komisi bidang  pemuda, olahraga dan pariwisata, berharap  ke depan even serupa bisa digelar untuk tingkat antar kecamatan di Paser. Dan dikemas sedemikian menarik sehingga memancing daya tarik wisatawan dan dikenal daerah luar.

" Luar biasa antusias peserta dan penonton yang hadir. Saya sangat mengapresiasi warga dan panitia di sini yang telah meramaikan dan memberikan hiburan menarik untuk warga. Lomba seperti ini sangat unik dan banyak masyarakat yang ingin menonton jika di kemas dan di tempat yang lebih besar seperti di Siring Kandilo," kata perempuan asal daerah pemilihan (Dapil) II Kecamatan Batu Sopang, Kuaro, Muara Komam dan Muara Samu itu, Minggu (19/1).

Ketua Panitia, Jamaluddin mengungkapkan perlombaan ini bertujuan menghibur warga setempat, dan mengalihkan para pemuda ke kegiatan positif, termasuk bahaya narkoba dan kebut-kebutan di jalan. 

" Banyak anak pemuda yang semula suka balapan liar di jalan ikut ke lomba ini. Itu lah tujuan saya salah satunya. Karena beberapa kali saya melihat kecelakaan pemuda balapan liar di jalan di depan mata saya. Peserta nya pun tidak hanya dari kecamatan Tanah Grogot, tapi dari kecamatan lainnya di Paser," kata Jamaluddin.

Ada tiga kelas balapan yang dibuka, yakni Kelas Thailand, Kelas Julung - Julung dan Kelas Pejala. Semua Ketinting yang ikut lomba berjenis mesin kecil yakni di bawah 7 Horse Power (HP).

Total peserta yang mengikuti perlombaan ini sebanyak 51. Dengan masing-masing tiap balapan maksimal 3 Ketinting. Ini even ke empat kalinya digelar di Sungai Seratai dalam setahun terakhir.

" Melihat antusiasme warga dan pendaftara. Rencananya setelah akan kami gelar di Sungai Kandilo di sekitar Siring Kota dengan kelas peserta dan kategori yang lebih besar skalanya," tuturnya.

Para peserta pun menuturkan mengikuti ini tidak mencari hadiah, melainkan hiburan dan gengsi antar klub ketinting di Paser. "Hadiahnya tidak seberapa, tapi kami gengsi kalau kalah," ujar salah satu tim Ketinting.

Kemeriahan sorak penonton memuncak kala momen finis yang kerap terjadi kontroversi. Karena minimnya alat dan jumlah anggota kepanitiaan, membuat panitia kesulitan menentukan pemenang di saat selisih jarak yang cukup dekat pasca balapan sepanjang 2 kilometer (Km).

" Pas momen finis ini biasanya warga ramai berteriak dan mendukung para jagoan Ketintingnya untuk menang. Di sini lah seninya perlombaan di kampung," kata Jamaluddin. (adv/jib)

Editor: rahman-Rahman Hakim

Tags

Rekomendasi

Terkini

X