Kisah Korban Kebakaran Asrama Polisi Segara, Ujian Beruntun dari Ayah Meninggal hingga Rumah Ludes

- Rabu, 15 Januari 2020 | 23:14 WIB
-
-

BALIKPAPAN - Kebakaran yang terjadi di Asrama Polisi Segara, Klandasan Ilir, Balikpapan Kota meninggalkan duka mendalam bagi Aipda Bambang Rumantono. 

Banyak keluarga anggota polisi ang terdampak dalam kebakaran tersebut, tidak sempat menyelamatkan barang-barang mereka.

Salah satunya adalah Bambang Rumantono. Polisi berpangkat Aipda itu menceritakan, sebelum akan meninggalkan rumah, ia sempat mencabut semua barang yang tersambung aliran listrik dan membuka jendela.

"Itu rencana kami mau belanja untuk peringatan tiga hari meninggalnya ayah saya, jadi saya cabut dulu semua terus saya tinggal duluan. Istri saya belakangan saya suruh nyusul," ujar pria yang sehari-hari bertugas di Jatanras Satreskrim Polresta Balikpapan. 

Bambang juga menjelaskan, dari keterangan istrinya bahkan tidak ada menyalakan kompor. Sang istri hanya menyapu dan setelah selesai, langsung menutup pintu dan berencana menyusulnya yang sudah berada di rumah sanak keluarganya.

"Itu gak lama, sekitar 15 menit baru di tinggal tahunya dapat kabar kalau kebakaran. Itu saya dapat kabar langsung lari ke rumah, tapi api ternyata sudah naik ke atas karena kena angin," ucapnya.

Tak ada satupun barang di dalam rumahnya yang dapat diselamatkan. Satu-satunya yang tersisa hanyalah mobil sang istri yang sempat di gotong bersama dengan para anggota kepolisian lain, yang tiba duluan di lokasi kejadian. 

"Itu awalnya saya pikir, ya sudahlah. Kalau memang tidak ada yang bisa diselamatkan, saya ikhlaskan semua pada Allah SWT. Tapi karena teman-teman datang dan menyuruh untuk angkut mobil itu bersama, ya kami angkat. Soalnya waktu itu kunci lagi tidak ditangan," ungkapnya.

Setiap musibah selalu ada hikmah. Bambang tetap bersyukur karena walaupun tertimpa musibah, foto-foto sang ayah masih utuh tanpa lecet sedikitpun. Bahkan yang lebih mengejutkan lagi, kondisi ruang tengah rumahnya tidak terbakar habis seperti rumah di sebelah kanan dan kirinya.

"Ya, itu di dalam Alquran, kaligrafi sama buku-buku islam itu tidak ada yang terbakar. Mobil yang awalnya sudah saya pasrahkan saja, bahkan tidak ada sedikitpun kena api. Kalau kacanya saya sendiri yang pecahkan, karena mau lihat sendiri situasi di dalam," kata dia.

Ia juga tidak yakin apakah peristiwa ini bisa disampaikan sebagai firasat. Namun dalam waktu satu bulan ini, ia mendapat banyak cobaan seperti sang istri yang keguguran dan harus melakukan operasi miom, sang ayah yang meninggal, dan insiden kebakaran tersebut.

"Saya serahkan semuanya kepada Allah swt. Ini adalah cobaan, yang saya yakin pasti ada yang lebih baik kedepannya," ujarnya seraya tersenyum.

Saat ini, ia dan istrinya menetap di rumah keluarga untuk beberapa waktu kedepan. Sedangkan beberapa keluarga lain, ada yang memilih Guest House sebagai tempat sementara. (rin/pro) 

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X