BALIKPAPAN – Jahiruddin alias Jahir kini hanya dapat duduk manis menahan sakit di atas kursi roda usai medapat “hadiah” timah panas dari tim Beruang Hitam Polresta Balikpapan.
Ia mengaku membunuh Nursiah (33) kekasih yang telah sembilan bulan berpacaran dengannya karena sakit hati lantaran korban juga menjalin kasih dengan sang ayah pelaku. "Niat saya bukan korban, tapi bapak saya sendiri,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa penikaman tersebut refleks karena emosi sang pacar yang membela ayahnya. Ia yang saat itu juga dalam pengaruh narkoba akhirnya tidak dapat menahan diri dari insiden tersebut.
“Sebenanya saya mau tanya baik-baik sama dia (bapaknya), kalau mau sama dia (korban), ya saya mundur. Maksud saya begitu. Cuma dia gak mau atur baik,” kata dia.
Dia berdalih tidak ada niatan untuk membunuh siapapun karena dari awal ia ingin menyelesaikan permasalahan tersebut secara dewasa.
Untuk narkoba, ia menjelaskan sehari sebelum kejadian, ia memang telah menggunakan narkoba jenis sabu paketan yang ia dapatkan dari temannya bernama dari wilayah Gunung Bugis.
Kombes Pol Turmudi mengatakan akan terus melakukan pengembangan dalam kasus ini, khususnya yang berkaitan dengan narkoba.
“Ini masih kami dalami lagi. Ini berdasarkan hasil pemeriksaan, kalau memang dia nanti terbukti juga narkobanya, nanti akan kita kembangkan siapa saja jaringannnya. Ini juga akan membantu kita untuk mengungkapkan narkobanya,” ujarnya.
Turmudi mengungkap pelaku juga merupakan residivis dalam kasus yang sama beberapa tahun yang lalu di wilayah Gunung Gembira, dengan menganiaya korbannya sampai meninggal.
“Ya, pasalnya kita masukkan kedalam pembunuhan berencana, karena dia melakukan pembunuhan itu badiknya sudah dibawa dari rumah. Berarti dia kan sudah mempersiapkan, sudah ada niat dari rumah,” pungkasnya.
Pelaku dikenakan pasal 340 KUHP sub 338 KUHP atas pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman minimal lebih dari lima tahun dan maksimal seumur hidup. (rin/pro)
