JAKARTA--Rektor Universitas Brawijaya (UB) Malang, Nuhfil Hanani menyampaikan bahwa alumni UB ke depannya harus bisa ikut berkontribusi dalam pemeringkatan internasional kampus. Pasalnya, kualitas dan prestasi para alumni ini juga menjadi salah satu indikator dalam proses pemeringkatan internasional.
"Jadi ada beberapa indikator pemeringkatan internasional. Harapan kita, alumni yang punya jaringan di jajaran pemerintahan dan lembaga lainnya bisa ikut berperan serta," kata Nuhfil kepada awak media dalam konferensi pers Reuni Akbar Alumni UB 2019 di Djakarta Theater, Jakarta pada akhir pekan lalu.
Selama ini, kata Nuhfil, reputasi akademik selalu menjadi poin utama dalam survey pemeringkatan kampung di jenjang internasional. "Misalnya, bagaimana kualitas lulusannya, bagaimana kualitas kampus UB di kalangan akademisi di luar negeri dan lain sebagainya," ujarnya.
Oleh karena itu, Nuhfil menilai bahwa Alumni merupakan salah satu faktor penentu popularitas UB. "Saya berharap para alumni dapat berkiprah dan berperan dalam berbagai bidang. Lebih penting lagi,mampu tampil sebagai Entrepreneur dalam upaya penyediaan lapangan kerja baru," katanya.
Nuhfil menambahkan, sebelumnya UB telah memiliki kesepakatan dengan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) bahwa UB tahun depan harus bisa mencapai rangking kurang dari 500 dunia.
"Kami optimis tentang pencapaian itu. Karena ditinjau dari inovasi, UB berada di rangking ke-2 terbaik di Indonesia. Selain itu, individu penelitinua pun juga terbanyak dari UB," pungkasnya.
Senada dengan Rektor UB, Ketua Ikatan Alummi (IKA) Prof. Ahmad Erani Yustika menambahkan untuk mendukung popularitas UB, seluruh alumni akan berusaha mendarma baaktikan demi kemajuan UB di masa mendatang.
"Alumni akan siap meningkatkan kualitas UB. Harapannya UB bukan hanya dikenal di tingkat nasional, tapi juga Internasional di masa mendatang," katanya. (cha/pro)