BALIKPAPAN – Keberadaan Pelabuhan Kampung Baru sudah puluhan tahun. Tak sedikit orang berlalu lalang yang menggunakan fasilitas ini untuk menuju Penajam Paser Utara (PPU). Melewati Teluk Balikpapan dengan spead boat dan kelotok.
Sayangnya meski keberadaan pelabuhan ini cukup vital. Pemkot Balikpapan hingga kini belum memberikan sentuhan perbaikan di sana. Ini yang akan didorong oleh Komisi III DPRD Balikpapan. Mereka menginginkan agar ada pembenahan di pelabuhan tersebut.
Terlebih pengguna pelabuhan ini cukup besar. Namun kawasan ini justru minim pembangunan infrastruktur. “Pelabuhan ini banyak warga yang memanfaatkan. Tidak hanya orang yang diangkut tapi juga kendaraan,” kata Ketua Komisi III DPRD Balikpapan Alwi Al Qadri.
Maka dari itu, pihaknya mendorong agar pelabuhan tradisional ini segera mendapat sentuhan. Perbaikan fasilitasn sebagai jaminan keselamatan bagi warga yang memanfaatkan pelabuhan itu. “Kami minta ditata ulang agar lebih nyaman, kalau sekarang kondisi memprihatinkan dan terksesan kumuh,” bebernya.
Menurutnya renovasi atau revitalisasi pelabuhan penting. Apalagi Kampung Baru adalah pintu gerbang menuju PPU yang telah ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai ibu kota negara (IKN). Balikpapan turut berbatasan perairan dengan PPU di daerah Balikpapan Barat ini.
Alwi menyebutkan, kemungkinan revitalisasi Pelabuhan Kampung Baru secepatnya bisa dilakukan dalam APBD 2021 atau APBD 2022. Tidak mungkin masuk dalam pembahasan APBD 2020 karena sudah selesai pembahasannya beberapa waktu lalu.
Dia mengaku turut prihatin kondisi Kampung Baru hingga kini belum banyak perubahan. Bahkan dikenal sebagai daerah Kota Tua di Balikpapan. Padahal daerah ini dulunya merupakan pusat perekonomian dan perdagangan pertama di Kota Minyak.
Namun sayang sekarang justru menjadi daerah yang terbelakang dari sisi pembangunan infrastruktur. Pihaknya akan segera berupaya mendorong dan menyuarakan pembangunan. Salah satu yang dianggap penting seperti infrastruktur jalan dan pelabuhan tersebut. (din/pro/one)
