Gelar Lomba Lari Tujuh Kilometer, Otban Udara Wilayah VII Kampanyekan Keselamatan Penerbangan

- Minggu, 1 Desember 2019 | 16:44 WIB
-
-

BALIKPAPAN - Kampanye dan mengedukasi masyarakat bisa dilakukan dengan berbagai cara. Otoritas Bandar (Otban) Udara Wilayah VII Balikpapan punya cara tersendiri dan unik, Kali ini, Otban Udara Wilayah VII mengampanyekan tentang keselamatan dan keamanan penerbangan bagi seluruh masyarakat di Kota Balikpapan lewat event lari atau run. 

Acara bertajuk 7K Aviasi on Run Safety is Your Right ini digelar Minggu (1/12) pagi. Lomba lari ini menempuh jarak tujuh kilometer. Sekitar 700 peserta ambil bagian. Mereka berdatangan mulai perorangan penghobi olahraga lari hingga komunitas lari di Balikpapan. 

-

Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VII Balikpapan, Anung Bayumurti

 

Kepada PROKAL.co (media online Kaltim Post Group), Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VII Balikpapan, Anung Bayumurti, didampingi Ketua Panitia Gatot Riadi mengatakan, kampanye keselamatan ini dilakukan setiap waktu dan sepanjang tahun.

"Harapannya, masayarakat mengetahui mengenai keselamatan penerbangan. Apa-apa saja yang  tidak boleh dilakukan mengenai keselamatan penerbangan. Cara yang kami lakukan melalui lomba lari sejauh tujuh kilometer," kata Anung Bayumurti, saat berbincang di ruang kerjanya usai melepas start peserta..

Dia menjelaskan, kampanye keselamatan itu mulai dari masyarakat umum, pengguna jasa penerbangan. Yang juga yang paling utama adalah yang ada di bandara. Semua pelaksanaan kegiatan angkutan udara atau perhubungan harus memperhatikan keamanan dan keselamatan Penerbangan, 

Anung kemudian mencontohkan keselamatan penerbangan. Misalnya saja penggunaan handphone. Ia menuturkan, handphone baru boleh diaktifkan pada saat di dalam terminal, pada saat boarding. "Masuk ke pesawat harus mati. Saat baru landing pun juga harus tetap mati. Nanti diaktifkan setelah di ruang terminal kedatangan. Kalau itu dengan frekuensi yang sama ternyata tentunya membahayakan keselamatan penerbangan akan terkena hukuman pidana. Sebab ada ketentuan pidananya jika terbukti mengganggu navigasi penerbangan dapat terkena pidana dan kurungan penjara," ujar Anung. 

-

Pria ramah yang baru menjabat di Balikpapan sejak enam bulan lalu ini menjelaskan, sinyal handphone dapat mengganggu navigasi penerbangan ataupun ruang lingkup yang ada di bandara tersebut. Efeknya sangat fatal. Sinyal tersebut, kata Anung, akan mengganggu komunikasi yang terkait dengan penerbangan dan dapat mengganggu percakapan antara pilot dengan operator di bandara.

"Diharapkan semua stakeholder dan masyarakat umum memahami pentingnya keselamatan penerbangan. Begitu juga dengan barang-barang yang dilarang dibawa ke pesawat. Artinya yang mudah terbakar seperti korek gas dilarang di bawah ke pesawat. Boleh membawa tetapi harus ada kemasan tertentu sehingga dibawa ke pesawat dengan kondisi yang aman, dan masih banyak lagi," ujarnya,

Terkait event lomba lari ini, Anung dan Gatot Riadi menambahkan, mengapa dipilih rute tujuh kilometer karena merupakan otoritas bandara wilayah tujuh  Balikpapan. Di Indonesia ada 10 kantor otoritas. "Otban di Kota Balikpapan ini yang ke tujuh," tambah Anung.

Selain mengampanyekan keselamatan penerbangan, acara ini juga memperkenalkan maskot baru Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, yaitu Dirga. Dirga, kata Anung, adalah merupakan Elang Jawa. Dengan semboyan Selamanya, merupakan kepanjangan dari Selamat, Aman dan Nyaman (Selamanya). Secara nasional, launching maskot ini telah dilakukan pada pekan lalu. (rin/pro/one) 

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X