Antisipasi Banjir, Warga Kota Ingin Perbaikan Parit

- Senin, 25 November 2019 | 18:20 WIB

 BALIKPAPAN – Kawasan Jalan Markoni Atas, Kelurahan Klandasan Ilir jadi tempat reses anggota DPRD Balikpapan Sri Hana. Ajang mendengar aspirasi rakyat ini dihadiri oleh lima kelurahan sekaligus di antaranya Klandasan Ilir, Damai, hingga Prapatan.

Perempuan yang duduk di komisi I ini turut mendengar langsung keluhan warga Kota Beriman. Misalya urusan infrastruktur tentang perbaikan jalan dan drainase atau parit yang berlokasi di RT 31 dan RT 53 Klandasan Ilir.

Daerah itu kerap tergenang air saat hujan datang. Penyebabnya karena tidak ada parit untuk aliran air yang membuat air meluap ke jalan.

Dia menjelaskan, sebelumnya sudah ada parit di daerah itu meski kecil. Namun sekarang parit hilang karena aliran air. Akhirnya saat terjadi hujan alirannya mengarah ke rumah-rumah warga hingga banjir. “Sudah pernah diajukan perbaikan parit itu. Tapi karena dianggap bukan fasilitas umum, maka tidak diprioritaskan sampai saat ini,” bebernya.

Da menargetkan ke depan, parit ini bisa mendapat perhatian dan segera dibangun. Sehingga ada antisipasi banjir yang sering terjadi di kawasan tersebut. Sri Hana bercerita, bahwa lurah yang sudah menjabat di Klandasan Ilir sudah sering mengatakan permasalahan drainase itu.

“Alasannya itu bukan fasilitas umum, namun ternyata dampaknya ke semua masyarakat,” katanya. Dia berharap ada perhatian dari Pemkot Balikpapan dan pembangunan parit bisa masuk dalam e-planning. Selain masalah infrastruktur, tak sedikit yang mengeluh tentang pelayanan PDAM.

Masalah kebutuhan air ini juga dirasakan warga Balikpapan Kota. Terutama pemasangan sambungan untuk kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Mereka mengeluh sudah lama dijanjikan, tapi tak kunjung realiasasi mendapat aliran air bersih PDAM. Contohnya seperti di RT 33, 38, dan 39.

“Mereka minta secepatnya agar dipasangkan karena memang pendataan sudah dilakukan lama,” ucap politisi Partai Demokrat itu. Salah seorang warga Kelurahan Damai, Lina menuturkan sudah daftar sambungan untuk program MBR sejak 2015. Setelah empat tahun berjalan hingga kini keinginannya belum tercapai.

Sri Hana menjelaskan, masalah ini sudah disampaikan kepada PDAM. Namun dia mengingatkan agar yang mengrisi program MBR benar-benar warga dengan penghasilan rendah dan dianggap pantas mendapat bantuan tersebut. “Tapi kalau ternyata masuk golongan mampu tentu tidak memungkinkan menggunakan MBR,” ungkapnya.

Artinya dia sepakat untuk memberlakukan skala prioritas sambungan ini bagi yang kurang mampu. Sebagai informasi, reses yang digelar di kediamannya ini turut menghadirkan Dinas Pekerjaan Umum (PU), PDAM, Camat Balikpapan Kota, hingga perwakilan dari kelurahan yang berada di Balikpapan Kota. (din/pro/one) 

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Safari Ramadan Kukar, Serahkan Manfaat JKM

Kamis, 28 Maret 2024 | 11:29 WIB
X