Proyek RDMP Balikpapan, Asa Kemandirian Energi IKN Baru

- Jumat, 15 November 2019 | 20:09 WIB
KEJAR TARGET: Proyek perluasan kilang minyak Balikpapan saat ini telah memasuki pembangunan storage minyak mentah yang dimulakan sejak September lalu.
KEJAR TARGET: Proyek perluasan kilang minyak Balikpapan saat ini telah memasuki pembangunan storage minyak mentah yang dimulakan sejak September lalu.

Palu kepindahan ibu kota negara (IKN) telah sah diketuk Presiden Joko Widodo pada Agustus lalu. Bak gayung bersambut, mega proyek refinery development master plan (RDMP) Balikpapan menjadi fondasi yang kukuh untuk mengakomodasi kebutuhan energi di IKN baru.

BALIKPAPAN - Pasca pengumuman kepindahan ibu kota negara, sejumlah instansi negara bahkan hingga kedutaan besar asing telah mengambil ancang-ancang untuk pindah ke IKN baru.

Jutaan manusia juga diprediksi datang. Mengiringi proses pembangunan IKN yang dimulakan 2020 mendatang dan ditargetkan rampung dalam waktu lima tahun. 

Kesiapan energi tentu bakal menjadi perhatian, melihat konsumsi energi di Bumi Etam bakal mengalami lonjakan dahsyat. Saat ini, kesiapan energi sejatinya sudah disiapkan di Kaltim.

Bukan karena IKN, sejak sebelum diputuskan, beberapa proyek infrastruktur telah dibangun. Mulai jaringan listrik yang bakal terkoneksi seluruh Kalimantan. Kemudian, pengembangan gas dari Pertamina Gas di Kota Minyak.

Di beberapa kota dan kabupaten di Kaltim atau daerah yang terdekat dengan ibu kota, pembangunan jaringan gas (jargas) sudah berlangsung secara bertahap.

Kemudian, mega proyek RDMP Kilang Balikpapan, secara tidak langsung bakal menjadi kesiapan energi menopang IKN di masa mendatang.

Dewan Pembina Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Balikpapan Afiudin Zainal Abidin mengatakan, dengan IKN di Kaltim sudah dipastikan membuat permintaan bahan bakar minyak (BBM) dan energi lain meningkat tajam. 

“Untungnya, bukan karena isu IKN, melalui RDMP, Pertamina akan meningkatkan kapasitas pengolahan minyak mentah kilang dari 260.000 barel per hari menjadi 360.000 barel per hari,” ujarnya, Kamis (14/11). Dengan tambahan produksi, ia yakin pasokan BBM untuk IKN bakal aman. 

Untuk energi, Kaltim termasuk cukup baik dalam hal pembangunan energi baru.

“Gas, setiap tahun terus bertambah. Di Balikpapan secara bertahap juga sudah tersambung. Dengan alokasi jargas 10.000 sambungan rumah tangga (SR) tahun depan, maka total jargas yang sudah tersambung di Balikpapan sekitar 18.849 SR. Kemudian kabupaten Kukar ada 5.000 SR pada tahun ini,” terangnya.

Sejalan dengan RDMP, pembangunan IKN diproyeksi akan rampung dalam waktu lima tahun. “Bisa dibilang RDMP ini merupakan gong dari kemandirian IKN baru nantinya,” ungkapnya.

Dari data Pertamina MOR VI Kalimantan, konsumsi BBM di Kaltim untuk produk Premium pada 2018 sebesar 331.574 kilo liter, Solar sebesar 229.007 kl. Kemudian, Pertamax sebesar 54.950 kl, Pertalite 273.428 kl, Dexlite 859 kl, Dexlite 35.971 kl, Kero NPSO 1.245 KL.

Afiundi memproyeksikan, bakal ada kenaikan dua kali lipat pasca IKN rampung. Hal itu menjadi tantangan bagi Pertamina. Di sisi lain, proyek strategis harus segera Pertamina kejar.

Halaman:

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB

Tiga Seksi Jalan Tol IKN Siap Beroperasi Juli 2024

Selasa, 23 Januari 2024 | 13:19 WIB
X