APR Membawa Hutan ke Bali Fashion Trend

- Kamis, 7 November 2019 | 19:17 WIB
DIGUNAKAN DESAINER: Basrie Kamba memaparkan keunggulan viscose pada pembukaan Bali Fashion Art, Kamis (7/11).
DIGUNAKAN DESAINER: Basrie Kamba memaparkan keunggulan viscose pada pembukaan Bali Fashion Art, Kamis (7/11).

NUSA DUA-Sustainable fashion. Tema ini yang diangkat Bali Fashion Trend Spring Summer 2020 di Inaya Putri Bali, Nusa Dua, 7-9 November.

Ini pun menjadi ajang Asia Pacific Rayon (APR) untuk terus menunjukkan tekadnya dalam pengembangan fashion berkelanjutan oleh usaha kecil dan menengah (UKM).

APR adalah produsen rayon terintegrasi terbesar se- Asia Tenggara. Rayon atau viscose merupakan bahan baku tekstil yang sudah diproduksi di Indonesia.

Viscose rayon merupakan serat benang yang berasal dari pohon, salah satunya akasia, dan dapat terurai secara alami. Perkebunan milik APR untuk produksi viscose ini berada di Riau.

Nah, viscose inilah yang digunakan sejumlah desainer pada Bali Fashion Trend (BFT) gelaran Indonesia Fashion Chamber (IFC). Di antaranya Eny Ming dan Sav Lavin. Savira Lavinia pemilik merk Sav Lavin mengaku senang menggandeng APR.

“Saya sangat tertarik dengan ini (menggunakan bahan kolaborasi viscose) dalam peragaan busana (di Bali Fashion Trend),” katanya saat pembukaan fashion show, Kamis (7/11) sore.

Eny Ming yang juga menggunakan visose pada gelaran ini juga  bangga bisa bekerja sama dengan APR. BFT ini diikuti 35 desainer Indonesia dan Australia.

Direktur Asia Pacific Rayon (APR) Basrie Kamba menyebut, konsep sustainable fashion dan “Everything Indonesia” akan memperkuat peluang industri tekstil dalam negeri. 

Everything Indonesia merupakan semangat untuk mendorong penggunaan produk lokal, di mana seluruh pihak diajak untuk menggunakan bahan baku yang berasal dan diproduksi di Indonesia. Serta berorientasi pada kesejahteraan masyarakat seperti serat rayon yang diproduksi APR.

Konsep sustainable fashion menjadi perhatian dunia. Dengan sejumlah keunggulan seperti bersumber dari bumi sendiri dan terbarukan, rayon bisa menjadi alternatif sekaligus masa depan bahan baku tekstil.

Mimpi menjadikan Indonesia sebagai salah satu kekuatan tekstil dan fashion dunia bisa tercapai.

National Chairman of Indonesia Fashion Chamber (IFC) Ali Charisma, mengatakan tren saat ini menuntut fashion yang tidak hanya mengedepankan keindahan tapi juga kelestarian lingkungan.

Menurut dia, produk yang dihasilkan APR dapat menjadi jawaban bagi para desainer untuk berkarya dengan menggunakan bahan baku terbarukan yang sesuai dengan perkembangan dunia fashion yang dinamis.

Isu sustainable fashion menjadi perhatian utama di Eropa dan Amerika. Saat ini, rayon menjadi salah satu pilihan utama untuk mengembangkan busana dari bahan yang berkelanjutan bila dibandingkan dengan bahan baku lainnya. (far/pro/one)

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X