JAKARTA--Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik Komisaris Jenderal (Komjen) Idham Azis sebagai Kapolri di Istana Negara, Jumat (1/11), untuk menggantikan Jenderal (Purn) Tito Karnavian yang kini menjabat sebagai Menteri Dalan Negeri (Mendagri) dalam Kabinet Indonesia Maju.
Pengangkatan Idham yang sebelumnya sudah disetujui dalam Rapat Paripurna DPR RI ini, turut diperkuat dengan Keppres Nomor 98 Polri 2019 tentang Kenaikan Pangkat Dalam Golongan Perwira Tinggi Polri.
Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, Idham Azis setelah menjabat akan berhadapan dengan tantangan nyata pada 2020 mendatang. Menurutnya, tantangan tersebut meliputi pencegahan radikalisme, penanganan hukum dan pencegahan terorisme, serta kejahatan siber dan transnasional lainnya.
Meskipun demikian, lanjut Puan, dirinya optimistis sosok Idham akan mampu menghadapi semua tantangan itu. Hal tersebut terlihat usai melihat hasil fit and proper test dari Komisi III DPR RI.
Selain itu, putri Presiden ke-5 RI itu juga menandaskan agar Kapolri nantinya memberikan perhatian serius kepada kejahatan narkotika, yang masuk dalam bagian kejahatan transnasional. Konsolidasi internal dan kerja sama dengan aparat penegak hukum lain sangat direkomendasikan untuk menyokong tugas Idham nantinya.
Sementara itu, politikus muda dari Partai Berkarya Rahmat, SH berpandangan, figur Komjen Pol Idham Azis merupakan figur yang pas untuk berbagai persoalan yang dihadapi polisi dewasa ini. "Komjen Pol Idham Azis merupakan orang lapangan yang kaya akan pengalaman," ujar Rahmat yang juga menjabat sebagai Kamada Laskar Merah Putih Kalimantan Selatan di Jakarta, Jumat (1/11).
Ketua Umum Pengurus Besar Pengusaha Berkarya itu berharap, agar dibawah kepemimpinannya, Polri akan semakin profesional dan mengayomi semua lapisan masyarakat. Pengusaha yang juga menjabat sebagai Ketua DPP KNPI Bidang Sumber Daya Mineral berharap, agar intelijen Polri lebih ditingkatkan fungsi dan perannya, agar meminimalisir tindak kejahatan dan teroris di masyarakat. (cha/pro)