BALIKPAPAN – Komisi II DPRD Balikpapan telah mendengar segala kendala dalam pengembangan pariwisata di Kota Minyak. Mereka telah melakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar).
Wakil rakyat di bidang perekonomian dan pariwisata ini telah menyusun formula untuk mendongkrak sektor pariwisata.
Anggota Komisi II DPRD Balikpapan H Haris menyebutkan, Pemkot Balikpapan bisa menggelar beragam festival secara rutin di Pantai Manggar untuk menarik kenaikan jumlah pengunjung.
Seperti diketahui Pantai Manggar merupakan potensi utama dalam mengeruk pendapatan asli daerah (PAD) dari sisi pariwisata.
Anggaran untuk melaksanakan festival juga tidak perlu dari APBD. Melainkan bisa memanfaatkan dana corporate social responsibility (CSR) perusahaan yang ada di Balikpapan.
Mereka bisa menyumbangkan dana yang akan digunakan untuk menggelar kegiatan festival. Pelaksanaanya pun secara rutin setiap bulan dengan beragam tema.
“Ketika sudah berjalan rutin bisa mendatangkan wisatawan baik dalam dan luar negeri,” sebutnya. Masalahnya saat ini, pendukung dan peralatan untuk wisata pantai saja semakin berkurang. Dia pun prihatin karena tidak ada anggaran untuk peralatan dalam operasional Pantai Manggar.
Salah satu yang penting peralatan untuk membersihkan pantai. Ternyata selama ini hanya mengandalkan satu mobil jenis pick-up untuk mengangkut produksi sampah berton-ton di lokasi wisata tersebut.
Menurutnya sulit untuk bicara soal kebersihan hingga mengembangkan pariwisata jika tidak didukung oleh anggaran memadai.
Sehingga wajar saja jika PAD berkurang karena minim anggaran. Dia berpendapat seharusnya beri porsi anggaran besar untuk mengembangkan pariwisata. Dengan begitu pariwisata bisa jadi unggulan. “Komisi II komitmen apapun kebutuhannya akan kami perjuangkan,” sebutnya.
Dia sangat menyayangkan wisata pantai tidak menjadi unggulan. Padahal Balikpapan merupakan kota laut yang memiliki pemandangan indah. “Bali saja bisa, tapi kita tidak jalan. Harusnya area yang dipinggir pantai bisa dikelola semua jadi wisata,” imbuhnya. (din/pro/one)
