Disperin Ingin Minyak Gosok Legen Ini Kembali ke Zaman Keemasannya

- Jumat, 25 Oktober 2019 | 22:32 WIB
Muhammad Faisal bersama produsen minyak gosok.
Muhammad Faisal bersama produsen minyak gosok.

Adalah Aunur Rofiq Alhasani sebagai generasi ke empat pembuat minyak gosok legenda cap Banteng yang telah berusia seratus tahunan di produksi di Samarinda Seberang. Nah produsen minyak gosok ini Kamis (24/10) disambangi Dinas Perindustrian (Disperin) Samarinda.

“Ada rasa bangga juga mengunjungi home industri minyak gosok atau minyak urut legen di Samarinda Seberang ini, karena secara turun temurun mereka telah berhasil menjaga eksistensi nya," kata Kepala Disperin Samarinda Muhammad Faisal kepada awak media.

Memang tidak mudah mereka bertahan di era sekarang menghadapi produksi minyak urut dan minyak gosok modern, dengan rata-rata penjualan 25 lusin sebulan membuat produk ini menjadi “hidup malas mati enggan”

“Salah satu penyebab memang karena pemasaran yang masih konvensional dan gempuran produk sejenis yang lebih modern dengan sentuhan kekinian,” lanjut Faisal yang juga dibenarkan oleh ibu dan anak perempuan dari pemilik.

Namun anak perempuannya sebagai generasi kelima sudah mulai menggunakan sentuhan digital marketing dengan memasukan promosi dan penjualan melalui e-commerce dan media sosial. “Bahkan sudah pula membuat kemasan plastik yang lebih besar dengan kapasitas 100 ml, kemudian  botol dan label juga berbeda dengan aslinya dengan lebih kekinian. Tetapi produk dengan kemasan lama sebagai ciri khas tetap dipertahankan,” kata Faisal menjelaskan.

Untuk diketahui, pembuatan minyak ini masih tradisional. Dengan komposisi dari bahan alam seperti cengkeh, serai, lengkuas, pala dan bahan lainnya yang setelah dibersihkan direbus dan ditumbuk, lalu dimasak di wajan besar dengan minyak kelapa sampai kering, kemudian dicampur dengan minyak kayu putih dan minyak serai. Lantas disaring sebanyak tiga kali hingga benar-benar tanpa ampas, hasil saringan inilah yang dimasukan ke dalam botol 20 cc, 60 cc dan 100 cc untuk kemudian dijual.

“Tentu saja produk ini layak untuk dibantu dan dibina hingga bisa eksis kembali seperti di zaman keemasannya, orang tua kita yang ingin bernostalgia dengan minyak ini tenang saja masih ada dipasaran lokal Samarinda atau yang muda ingin coba? “ Faisal. (pro)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X