BALIKPAPAN - Mengedepankan integritas dan profesionalisme, semangat melistriki negeri terus dilakukan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Program listrik 35.000 Megawatt (MW) pun telah berjalan sesuai dengan rencana.
General Manager PLN UIP Kalbagtim Muhammad Ramadhansyah menerangkan, tahun ini perseroan dapat mencapai berbagai milestones penting mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Memberikan kontribusi besar dalam merealisasikan rasio elektrifikasi nasional.
“Kontribusi nyata untuk meningkatkan iklim ekonomi tanah air,” kata Ramadhansyah, kemarin (24/10).
Kata dia, harapan terhadap pemerataan akses listrik terutama di Kaltim dan Kaltara hingga kini terus diwujudkan dengan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan.
“Baik pembangkit, gardu induk dan jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT),” ucap Ramadhansyah.
PLN UIP Kalbagtim membuktikannya dengan progres pembangunan yang signifikan. Seperti proyek pembangunan Gardu Induk (GI) 150kV New Balikpapan yang telah dilakukan energize (pemberian tegangan pertama) pada 18 Oktober lalu. Dan kegiatan first smoke untuk PLTMG Tanjung Selor.
“Yang direncanakan akan COD pada Desember 2019 mendatang,” sebutnya.
Selain proyek diatas, pekerjaan yang saat ini sedang dilakukan PLN IUP Kalbagtim dalam pelaksanaan pemenuhan listrik di Kaltim dan Kaltara antara lain; PLTU Berau, PLTMG Tanjung Selor, PLTU Tanjung Selor, PLTMG Nunukan 2, PLTU Malinau, GI Muara Wahau, SUTT 150kV PLTU Kaltim – GI New Balikpapan, SUTT 150kV Sangatta – Sepaso – Maloy, SUTT 150kV Embalut – New Samarinda, SUTT 150kV New Samarinda – Sambera, SUTT 150kV Tanjung Redeb – Tanjung Selor - SUTT 150kV Tanjung Selor – Tidang Pale dan SUTT 150kV Tidang Pale – Malinau.
“PLN terus berupaya untuk memberikan sistem ketenagalistrikan yang andal. Sehingga dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat di Kaltim dan Kaltara,” tegas Ramadhansyah.
Jelasnya, sesuai Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2019 – 2028, PLN UIP Kalbagtim akan menyediakan pembangkit dengan total kapasitas 1.495,5 MW. Dan gardu induk dengan total kapasitas 1.100 mega volt ampere, serta jaringan transmisi SUTT 150kV sepanjang 3.914 kilometer sirkuit.
“Yang akan menyambungkan Kaltim dan Kaltara,” tambahnya.
Ramadhansyah menyebut, perlu kerja sama yang baik serta dukungan dari seluruh pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga masyarakat untuk menyelesaikan segala upaya PLN untuk menyediakan listrik yang andal di Indonesia khususnya di Kaltim dan Kaltara.
“Karena dukungan tersebut merupakan kekuatan terbesar,” katanya.
Dengan meratanya akses terhadap listrik memungkinkan peningkatan taraf hidup masyarakat. Mendorong kegiatan ekonomi yang lebih produktif, menarik investor dan membantu pemerintah dalam memajukan daerah.