Disperin Kunjungi Workshop Moge dan Roti Jepang

- Jumat, 25 Oktober 2019 | 00:06 WIB
M Faisal saat berkunjung ke  GGrand Custom Work .
M Faisal saat berkunjung ke GGrand Custom Work .

SAMARINDA - Melihat tampilan depan GGrand Custom Work yang berada di samping rumah pemiliknya di jalan PU 105 Samarinda Seberang, rasanya mustahil dari tempat ini bisa menghasilkan beragam moter gede (moge) yang harganya ratusan juta rupiah,

“Setelah masuk kedalam workshop yang tak terlalu besar ini, barulah terasa ingin bilang, iya sudah ini dia tempatnya! Tempat yang sempat mencuri perhatian publik nasional dan dunia dengan motor modifikasi bernama Enggang Merah pada tahun 2010 lalu.” Kata Muhammad Faisal Kadis Perindustrian Kota Samarinda.

Enggang Merah karya Fajar Anand builder Samarinda ini merupakan pemenang kontes modifikasi nasional U Mild U Bikers dengan gaya prostreet chopper, kemudian berlanjut mendapat sambutan meriah di kejuaraan motor custom dunia pada Cool Breaker 12th di  Yokohama Jepang 29-30 Mei 2010.

“Sampai sekarang disini masih terus berproduksi moge pesanan para bikers di Kaltimtara maupun yang pengen me-restorasi kembali atau yang ingin sekedar me-modifikasi motornya. Tentu saja kita bangga dengan industry ini dan patut terus kita perkenalkan ke public.” Lanjut mantan Kadis Pariwisata ini.

Kemudian kunjungan industri kedua tak jauh dari sana ada pabrik roti jepang morinaga atau yang biasa disebut orang dulu roti gepeng yang berada di jalan KH.Harun Nafsi,

“Kagum juga dengan semangat juang dan keuletan ibu Yuli dan suami ini selama 15 tahun bergelut dengan bisnis roti dengan harga murah bahkan hingga sekarang harganya paling mahal dua ribu rupiah saja per bungkus.” Faisal serius menerangkan.

Dari bermodal hanya beberapa oven biasa hingga puluhan sampai sekarang sudah mulai menggunakan mesin ovan besar yang modern, mesin pembungkus, dan lainnya. Dengan karyawan berjumlah 20 orang mereka setiap hari sekarang memproduksi minimal sebanyak 10.000 bungkus roti,

“Memang tergantung marketing kami tapi minimal ya 10.000 bungkus lah produksi setiap hari, kami disini hanya memproduksi saja pokoknya selalu fresh setiap hari, apalagi sekarang sudah mulai juga melakukan penjualan online melalui reseller jadi pesanan terus bertambah lagi.” Ujar Yuli dengan lugas wanita keturunan asal Pontianak ini  yang selalu makan roti produksinya setiap hari untuk merasakan langsung. (pto)

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X