BALIKPAPAN – Gedung DPRD Balikpapan di Jalan Jenderal Sudirman membutuhkan renovasi di bagian atap. Terjadi kebocoran yang semakin hari melebar. Sekretaris DPRD Balikpapan Abdul Azis menyebutkan, rencana renovasi atap itu bahkan sudah memiliki detail engineering design (DED).
Setidaknya perbaikan atap ini diperkirakan membutuhkan dana sekitar Rp 2 miliar yang berasal dari APBD 2020. Sebab perbaikan atap dilakukan seluruhnya karena kebocoran itu. "Harus diperbaiki, titik bocor semakin bertambah," ujarnya.
Meski dia mengatakan, kebocoran memang tidak begitu mengganggu aktivitas dan gedung masih representatif. Renovasi baru berjalan tahun depan. Saat ini, dia belum bisa memastikan apakah saat perbaikan membutuhkan ruang kerja baru untuk anggota dewan.
Pihaknya berencana sebisa mungkin tidak perlu pindah karena tak mudah mencari tempat sementara. "Nanti kita arahkan pengerjaannya bertahap. Tapi liat kebutuhan juga, kalau memang harus pindah untuk perbaikan atap itu," ujarnya.
Kemungkinan tempat pindah yang paling potensial adalah Gedung Parkir Klandasan. Namun tetap saja nanti melihat kebutuhan dan pertimbangan berapa ruangan komisi yang perlu pindah ke sana.
Sementara itu, pembangunan gedung baru hingga kini belum ada sinyal. Wakil Ketua DPRD Balikpapan Thohari Aziz menyebutkan, saat ini gedung memang tidak mencukupi sebagai ruang kerja seluruh anggota DPRD Balikpapan. Apalagi dulu dibangun ketika jumlah wakil rakyat masih 25 orang.
Sangat jauh dibandingkan dengan jumlah anggota DPRD sekarang yang mencapai 45 orang. "Sempit sekali. Terlihat saat paripurna gedungnya penuh, masyarakat bisa lihat dan menilai langsung," bebernya.
Sementara ini pihaknya tetap bertahan di tempat tersebut. Tanpa memengaruhi kinerja anggota. Thohari mengaku belum mengetahui detil soal rencana perbaikan atap itu. Termasuk berapa besar anggarannya. "Tapi memang ada kebocoran atap yang membutuhkan perbaikan," tutupnya. (din/pro/one)
