Putra Kaltim Harumkan Indonesia di Forum Internasional

- Rabu, 9 Oktober 2019 | 11:44 WIB
PELAJAR KALTIM: Saat berada di Italia, San Setyawan Putra Sujana (pegang bendera merah putih) foto bersama dengan sebagian pelajar dari berbagai negara.
PELAJAR KALTIM: Saat berada di Italia, San Setyawan Putra Sujana (pegang bendera merah putih) foto bersama dengan sebagian pelajar dari berbagai negara.

GAUNG Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta kian membahana seantero Nusantara dan bahkan dunia sebagai sekolah kader Persyarikatan Muhammadiyah 6 tahun.

Madrasah tertua di Indonesia yang sekaligus menjadi icon pendidikan formal Muhammadiyah, 8 Desember mendatang genap berusia 101 tahun itu, terus berupaya untuk meningkatkan layanan edukasinya kepada para santrinya yang kini berjumlah 1.436 orang berasal dari seluruh wilayah Indonesia, yang mencakup tingkat MTs dan MA. 

Ditinjau dari sebaran wilayahnya, Kalimantan Timur merupakan daerah asal siswa urutan 12 yang setiap awal tahun pelajaran mengirimkan putra-putra terbaiknya untuk menimba ilmu di Mu'allimin.

Selama enam tahun belajar di kota Gudeg, mereka memperoleh berbagai kompetensi dan kecakapan, baik secara akademik maupun non akademik. 

Setyawan Putra Sujana, merupakan salah satu putra Borneo yang memiliki kecakapan tersebut, baik secara keilmuan, keterampilan, kepribadian, sosial kemanusiaan dan juga kompetensi gerakan. Dengan kompetensi dasar sebagai tuntutan bagi setiap santri Mu'allimin, dia berhasil bergabung dalam program pertukaran pelajar di Italia. 

Dengan kemampuan bahasa asing yang dikuasai, serta wawasan internasionalnya, dia berhasil lolos dalam Orientation camp AFS area of Puglia and Basilisata 2018 dan berhak mewakili Indonesia di forum intelektual muda bergengsi tingkat dunia itu.

Para peserta dari forum tersebut adalah para pelajar terpilih yang berasal dari Amerika, Rusia, Thailand, Meksiko, Hongaria, Mongolia, Venezuela, Cina dan Hongkong. 

"Saya sangat berterima kasih kepada Mu'allimin yang telah berjasa besar dalam hidup saya. Menjadikan saya melek pengetahuan dan ilmu, baik ilmu umum dan terutama ilmu agama," ungkap siswa yang ingin melanjutkan studinya ke Taiwan tersebut.

Terkait sistem kemitraan dengan berbagai negara dan pihak di luar negeri yang kini terus dikembangkan oleh Mu'allimin, siswa jurusan IPA yang juga memiliki segudang prestasi akademik itu menyatakan kebanggaannya atas terobosan besar yang telah dilakukan oleh madrasahnya selama ini. 

Menurutnya, untuk mencapai visi Mu'allimin sebagai lembaga pendidikan yang diakui keunggulannya oleh berbagai pihak utamanya pihak luar negeri, maka langkah menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga di negara lain merupakan cara yang harus terus diupayakan peningkatannya di masa yang akan datang.

"Bagi saya, kerja sama yang dijalin oleh Mu'allimin dengan berbagai institusi di Turki, Mesir, Inggris, Australia, Jepang, Taiwan, Malaysia, Singapura, Thailand, Kamboja, dan Laos, merupakan prestasi gemilang yang dicapai Mu'allimin saat ini," tutur Setyawan.

Gedung Baru Mu'allimin Berstandar Internasional

BERBAGAI prestasi di bidang akademik dan non akademik yang telah ditorehkan Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta selama ini, merupakan indikator nyata tentang layanan prima yang telah dilakukan madrasah yang pernah dipimpin oleh dua tokoh nasional yang dianugerahi sebagai pahlawan nasional, yakni KH Ahmad Dahlan dan KH Mas Mansyur itu.

Memasuki abad keduanya, madrasah yang merupakan cikal bakal pendidikan Muhammadiyah di Indonesia itu, terus melakukan berbagai upaya untuk merealisasikan visinya sebagai madrasah unggul, baik di tingkat nasional, dan bahkan dalam skala global. 

Halaman:

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X