BI Bekali Ilmu Urban Farming ke Anggota GWM

- Kamis, 3 Oktober 2019 | 19:08 WIB

BALIKPAPAN-Kantor Bank Indonesia Perwakilan Balikpapan terus melanjutkan program gerakan Wanita Matilda (Mandiri Terampil dan Berdaya).

Kali ini masuk kegiatan Training of Trainer (ToT) untuk urban Farming  Budidaya  Cabai dan Sayuran yang dilaksanakan di Kelurahan Prapatan dan Kecamatan Balikpapan Barat Selasa (1/10).

Di Kelurahan Prapatan, Kepala Balai Penyuluhan Pertanian Karang Joang Balikpapan Elham Sidik memberikan dua materi utama dalam pelatihan kali ini. Pertama terkait dengan perawatan tanaman cabai dalam polybag serta pemberian pupuk organik.

Elham menjabarkan dalam merawat tanaman cabai perlu dilakuakn teknik penyulaman, yakni kegiatan mengganti tanaman yang mati atau terserang penyakit parah. Caranya melalui menyiapkan bibit tanaman cabai pengganti ilih tanaman yang mati atau sakit parah. Selanjutnya membuat lubang tanam.  Lepas wadah tanam bibit penggantiTanam bibit.

Saat penyiraman, kebutuhan air sebanyak 200 ml dengan waktu penyiraman pagi dan atau petan. 

Kebutuhan air untuk penyiraman disesuaikan dengan masa pertumbuhan tanman. Frekuensi penyiraman dilakukan 2 kali sehari.  Apabila pagi hujan penyiraman petang saja.

Adapun pupk yang dapat diberikan pada tanaman cabai adalah nitrogen, Urea, Fosfor, Kalium, SP36,  NPK

Sementara itu penggunaan pupuk organic dari segi ekonomis dapat enghemat biaya transportasi dan penimbunan limbah, mengurangi ukuran dan volume limbah, mempunyai nilai jual yang lebih tinggi daripada nilai aslinya.

Selain itu, aspek tanah dan tanaman juga akan  meningkatkan kesuburan tanah, dan meningkatkan tekstur dan struktur tanah, menigkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah, Menyediakan hormon & vitamin bagi tanaman.

Di tempat yang sama, Ibu Lurah Klandasan Ilir Dian mengatakan, antusias ibu rumah tangga di lingkungannya sangat bagus. Bahkan mereka sudah ada yang menanam juga dirumah mereka masing-masing.

Menurutnya dengan program ini dapat menggeliatkan kembali suasana gotong royong antar tetangga yang telah terkikis dengan kesibukan masing-masing.

Selain itu, lanjut dia, kegiatan urban farming ini bisa mengedukasi keluarga dan mengajarkan kepada anak-anak mereka yang saat ini gemar bermain gim untuk mulai bercocok tanam dalam mengisi senggangnya.

“Beberapa hari lalu kami diberikan materi terkait jasa keuangan dan manajemen keuangan, kemudian BI mengajak peduli inflasi dan belanja bijaknya. Minimalnya ibu-ibu sekarang mulai catat belanjanya. Ada perubahan perilaku yang dilakukan,yang dulunya tidak sekedar belanja saja,”jelasnya.

 Saat ini, upaya pembibitan tanaman cabai dan tomat yang telah dilakukan memang belum membuahkan hasil.

Halaman:

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Di Berau, Pakaian Adat Bakal Diwajibkan di Sekolah

Sabtu, 20 April 2024 | 17:45 WIB

Wartawan Senior Kubar Berpulang

Sabtu, 20 April 2024 | 17:10 WIB

“Kado” untuk Gubernur dan Wagub Mendatang

Sabtu, 20 April 2024 | 14:45 WIB

PKL Tunggu Renovasi Zonasi Lapak Pasar Pandansari

Sabtu, 20 April 2024 | 11:30 WIB

Kapolres PPU dan KPUD Bahas Persiapan Pilkada 2024

Sabtu, 20 April 2024 | 09:46 WIB
X