BALIKPAPAN- Minimnya pengetahuan tentang pemeriksaan Genomik menjadi latar belakang Laboratorium Klinik Prodia menggelar Seminar Pemeriksaan Genomik untuk dokter di Balikpapan.
Mengusung tema Good Doctor for Better Disease Prevention – Seminar on Nutrigenomics : From Molecular Nutrition to Prevention of Diseases Chronic di 18 kota besar. Dan Balikpapan menjadi kota ke-17 roadshow kesehatan ini.
Bertempat di Grand Jatra Hotel Balikpapan, hadir sebagai pembicara, yaitu Prof. Dr. dr. Gatot S. Lawrence,M.Sc,Sp.PA (K),DFM, DR med Dr. Maya Surjadjaja, MS,Sp.GK,FAAMFM, Ardian Susanto, M.Farm dan moderator dr. Inrawati, M.Kes.,Sp.GK. Ratusan dokter terlibat dalam acara tersebut.
Regional Head, Kantor Wilayah VII : PT Prodia Widyahusada, Muhammad Rizal, SKM,M.A.Kes mengatakan, dalam pengaplikasian di bidang medis, adanya pemeriksaan genomik membuka paradigma baru dalam menilai risiko penyakit yang mendukung preventive medicine, karena mencegah lebih baik daripada mengobati.
Dikatakan Rizal, Prodia sebagai laboratorium klinik terbesar di Indonesia memiliki dedikasi tinggi untuk terus mengembangkan pemeriksaan-pemeriksaan terbaru dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, salah satunya adalah dengan menyediakan layanan Prodia Genomics.
“Ini merupakan salah satu layanan yang disediakan prodia untuk pemeriksaan Genomik dengan menggunakan teknologi terbaru seperti microarray. Sehingga saat ini di Indonesia pemeriksaan Genomik tidak perlu dikirim ke luar negeri, tapi bisa dilakukan di Prodia,” katanya.
Dijelaskan Rizal, pemeriksaan genomik yang ditujukan untuk menilai risiko terhadap beberapa penyakit saat ini sudah tersedia di Prodia. Diantaranya adalah CArisk, untuk melihat risiko terhadap beberapa jenis kanker. DIArisk untuk melihat risiko terhadap penyakit diabetes dan beberapa penyakit terkait diabetes.
Pemeriksaan Genomik terbaru yang dilaunching Prodia di peringatan World Heart Day 2019 adalah VascularRisk (untuk melihat risiko penyakit kardiovaskular), serta TENSrisk untuk melihat risiko penyakit hipertensi, IMMUNErisk untuk melihat risiko penyakit autoimun, Prodia Wellness Genomics untuk melihat risiko beberapa jenis penyakit.
“Selain untuk menilai risiko penyakit, Prodia Genomik juga menyediakan pemeriksaan Prodia Nutrigenomics untuk gaya hidup yang tepat berdasarkan profil Genomik dan Prodia Pharmacogenomics untuk memandu pemilihan obat yang tepat dan dosis terapi,” pungkasnya.
Prof.Dr.dr.Gatot Susilo Lawrence salah satu narasumber menyatakan, ini adalah upaya yang luar biasa dari Prodia, karena jelas Prodia dengan alat pemeriksaan ini investasinya cukup besar.
“Kalau hanya memikirkan keuntungan, saya yakin Prodia tidak akan investasi dengan biaya yang sangat besar ini, tapi ini merupakan kontribusi Prodia untuk mengangkat intelektual dokter di Indonesia pada level setingkat dunia,” ujar Gatot.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, dr Andi Sri Juliarti menyatakaan dan patut bersyukur Balikpapan jadi daerah yang dipilih secara nasional untuk menggelar seminar baik untuk umum maupun tenaga medis di Balikpapan dan Kaltim umumnya.
Terlebih lagi menghadirkan para pakar dibidangnya untuk menjadi narasumber. “Prodia dengan pemeriksaan Nutrigenomics ini merupakan hal baru dan bagian dari teknologi kesehatan yang canggih. Dan pemeriksaan itu sudah bisa dilakukan di Laboratorium Prodia,” ungkapnya.
Dan seminar ini mendapat respon positif dari dokter yang hadir. dr Fahmi Zawawi mengatakan, seminar ini sangat baik untuk para dokter, dimana penyakit degenerative atau kronis itu bisa di ketahui dan dicegah dengan pengetahuan premortis sebelum penyakit itu timbul.
