Gandeng IKJ, Bekraf Kembangkan Industri Animasi dan Fashion Indonesia

- Minggu, 22 September 2019 | 06:22 WIB
Dekan Fakultas Seni Rupa IKJ, Indah Tjahjawulan (tengah) saat konferensi pers Ciffest dan Animakini 2019 di IKJ, Jakarta.         (FOTO : NICHA/ KALTIM POST)
Dekan Fakultas Seni Rupa IKJ, Indah Tjahjawulan (tengah) saat konferensi pers Ciffest dan Animakini 2019 di IKJ, Jakarta. (FOTO : NICHA/ KALTIM POST)

 

JAKARTA--Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) bekerjasama dengan Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta (IKJ) kembali menggelar Bekraf Creative Labs subsektor fesyen Cikini Fashion Festival atau “CiFFest 2019” dengan tema “Eksplorasi Budaya Nusantara” yang berlangsung sejak Kamis (19/9) lalu. 

 

Dekan Fakultas Seni Rupa IKJ, Indah Tjahjawulan menerangkan, pada tahun ini Ciffest lebih fokus pada pemanfaatan kekayaan nusantara sebagai sumber inspirasi  dan mendukung industri fashion. "Mengenai hal ininkami juga ada seminar yang dapat memberikan banyak masukan kepada audience bagaimana menghargai para pendukung industri fashion baik itu pengrajin , pekerja maupun masyarakat sekitar," ungkap Indah saat ditemui Kaltim Post usai konferensi pers di IKJ, Jumat (20/9) lalu. 

 

Tak hanya fashion, Indah juga membeberkan bahwa tahun ini IKJ juga menggarap kegiatan Animasi Cikini (Animakini) yang memfokuskan pada hasil riset dan pengembangan animasi di Indonesia yang terkait dengan dunia akademik. Tentunya, kata Indah, hasil dari kegiatan Animakini 2019 adalah penelitian para pemakalah yang ada bisa menjadi rujukan dalam riset dan pengembangan animasi dari akademik untuk kebutuhan industri. 

 

"Karena kita juga menginginkan dunia industri animasi bisa memberikan transfer ilmu ke generasi dunia pendidikan baik di tingkat sekolah maupun perguruan tinggi," ujar Indah. 

 

Terkait industri animasi di Indonesia ini, Ehwan selaku Ketua Pelaksana Animakini 2019 menjelaskan bahwa industri animasi di Indonesia sedang bergeliat khususnya di wilayah Jawa dan Bali. "Terutama di bidang service animasi sudah banyak juga yang menyerap anak-anak muda Indonesia untuk bekerja dan berkarya di luar negeri," kata Ehwan. 

 

Diprediksi, pada tahun  2020 mendatang dunia industri animasi asli Indonesia akan meledak di layar lebar. Sehingga lapangan pekerjaan di bidang animasi ini semakin luas baik untuk lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) hingga perguruan tinggi. 

 

"Sebagai langkah awal yang baik, sejak 2018 kita juga sudab berkolaborasi dengan Keong Mas di Taman Mini Indonesi Indah (TMII) untuk menyediakan film animasi dengan konten  cerita nusantara," imbuhnya.

Halaman:

Editor: nicha-Nicha JKT

Rekomendasi

Terkini

Desak MK Tak Hanya Fokus pada Hasil Pemilu

Jumat, 29 Maret 2024 | 10:36 WIB

Ibu Melahirkan Bisa Cuti hingga Enam Bulan

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:30 WIB

Layani Mudik Gratis, TNI-AL Kerahkan Kapal Perang

Selasa, 26 Maret 2024 | 09:17 WIB

IKN Belum Dibekali Gedung BMKG

Senin, 25 Maret 2024 | 19:00 WIB

76 Persen CJH Masuk Kategori Risiko Tinggi

Senin, 25 Maret 2024 | 12:10 WIB

Kemenag: Visa Nonhaji Berisiko Ditolak

Sabtu, 23 Maret 2024 | 13:50 WIB
X