BALIKPAPAN - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Balikpapan memastikan jika kabut asap yang menyelimuti Kota Balikpapan pada Selasa (10/9) pagi tadi bukan berasal dari Balikpapan. Hal ini diungkapkan Kepala BMKG Kota Balikpapan Ibnu Sulistyono.
Ibnu menjelaskan, berdasarkan pantauan dari satelit BMKG telah terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dan Kabupaten Paser pada hari Senin.
"Sebetulnya tadi pagi asap itu karhutlanya tidak terjadi di Balikpapan. Melainkan di PPU dan Paser berdasarkan pantauan satelit kita," ujar Ibnu Sulistyono, Selasa (10/9).
Ibnu menjelaskan, untuk titik hot spot di Balikpapan saat ini masih nihil atau tidak terdeteksi, jadi sangat kecil kemungkinan kabut asap yang ada berasal dari Balikpapan. Sedangkan pantauan dari satelit BMKG jika di PPU terdapat 49 titik hot spot dan Paser terdapat 5 titik hot spotnya.
"Di PPU dan Paser itu banyak titik hot spot yang terpantau di kami. Arah angin bertiup dari Tenggara dan Selatan menuju Timur Laut sehingga angin membawa asap ke Balikpapan," jelas Ibnu.
Dengan dekatnya wilayah Balikpapan dengan PPU dan Paser sangat memungkinkan terkena dampak asap yang terjadi diwilayah tersebut. "Sangat memungkinkan terkena dampak, karena jarak wilayah yang sangat dekat," tambahnya.
Sementara itu untuk jarak pandang akibat kabut asap yang terjadi pada Selasa pagi tadi, Ibnu menjelaskan masih dibatas normal.
"Data fisibility 3.500 meter dan FO (kabut asap) yang puncak terjadi pada pukul 08.00-09.00 Wita," jelasnya. (pro/one)
