KASIHAN.. Bocah Tiga Tahun di Balikpapan Alami Penyakit Langka

- Senin, 9 September 2019 | 22:55 WIB
-
-

BALIKPAPAN - Seorang balita yang masih berusia 3 tahun di kota Balikpapan mengalami penyakit langka di Dunia. Bahkan dari enam daftar penyakit langka yang ada, bocah ini bisa menambah daftar satu penyakit langka di dunia lagi.

Adalah Quinza Aisyajidah Nareswari putri kedua dari pasangan Ranti Wulandari (35) dan Derita Adi Luhur (38) saat ini hanya bisa terbaring lemah di atas tempat tidurnya.

Saat usia 18 bulan di tahun 2017 Aisya mengalami demam tinggi dan membuatnya kejang-kejang. Saat itu sang ibu yang panik melarikannya ke Rumah Sakit swasta di Balikpapan. Disini Aisya didiagnosa mengalami Flue Singapura. Obat-obatan pun mulai masuk ke tubuhnya.

Hingga April 2017, tanda-tanda kemunduran perkembangan sang bayi mulai terlihat. Aisya terlihat tidak seperti pada anak-anak pada umumnya. Sang bapak yang mendapati Aisya berjalan dengan kaki diseret serta tidak kuat saat menginjakkan menjadi awal kesedihan Ranti Wulandari.

"Sempat demam dan kejang dibawa ke RS hanya disebutkan kena Flu Singapur. Ya diberi obat sesuai anjuran dokter. Tapi pas April itu suami saya melihat ada tanda yang aneh sama tumbuh kembang Aisya," ujar Ranti, sambil berkaca-kaca saat menggendong Aisya.

Sejak saat ini Ranti dan suami mencoba mengobati anaknya dan berkonsultasi dengan berbagai dokter. Mulai dokter anak hingga saraf. Bahkan beberapa kali juga melakuka Ct Scan untuk melacak penyakit yang diderita Aisya.

Hasil Ct Scan menunjukkan jika di dalam otak Aisya terdapat pemenuhan cairan yang menyebabkan otak mengecil. Kembali obat-obatan harus dikonsumsi oleh bocah yang belum genap berusia dua tahun kala itu.

Pada November 2017, Aisyah mengalami kejang hebat dengan demam mencapai 40 derajat. Bahkan tubuhnya sampai berwarna biru pucat. Lagi-lagi Aisya harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan dokter.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan dokter, Aisya mengalami kelainan otot dan pelemahan syaraf otot.

"Kata dokter saat itu anak saya sudah mengalami gangguan ototnya," jelas Ranti.

Diusianya yang masih balita, dokter sudah mulai menaruh curiga sesuatu pada tubuh Aisya. Sehingga dirujuk ke RSCM Jakarta.

3 Februari 2018 Aisya diterbangkan menuju ke Jakarta untuk mendapatkan perawatan di RSCM. Dan berhadapan dengan dokter saraf dan jantung.

"Akhirnya saya diminta ke RSCM sama dokter di RSKD. Jadi saya berangkat demi dia," jelasnya.

Tim dokter RSCM pun menangani Aisya, hasilnya sempel darahnya dikirim ke rumah sakit yang berada di Taiwan dan German. Karena tim dokter di RSCM tidak menemukan penyakit serta tanda-tanda penyakit seperti ini di Indonesia.

Halaman:

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X