Pemkot Diminta Boikot Ojek Online Asal Malaysia

- Selasa, 3 September 2019 | 00:19 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

Sebanyak 5.000 pengemudi ojek Online Gojek Makassar melakukan aksi damai di Kantor DPRD Provinsi dan Kantor Gubernur Sulawesi Selatan. Masa aksi yang tergabung dalam Aliansi Driver Online Makassar itu menuntut agar pemerintah Indonesia memboikot produk Malaysia yang ada di Indonesia.

“Atas nama bangsa Indonesia kami menolak keras adanya produk Malaysia di Indonesia alias boikot produk Malaysia di Indonesia sebelum urusan ini selesai,” kata salah satu pengemudi roda 2 Gojek, Opa, Senin 2 September 2019.

Tuntutan lain yang disampaikan massa aksi yakni meminta Presiden Joko Widodo untuk serius menangani persoalan penghinaan terhadap bangsa Indonesia dan juga penghinaan terhadap profesi driver online Indonesia.

“Oknum taksi Malaysia melecehkan bangsa Indonesia dan driver Gojek. Jadi aksi ini adalah bentuk penolakan keras atas permintaan maaf dari oknum pengusaha taksi yaitu Datuk Shamsubahrin Ismail. Kedua minta kepada Kedubes Malaysia yang ada di Indonesia untuk menindaklanjuti secara tegas baik secara hukum ke oknum tersebut,” sebutnya.

“Jika dianalisa poin tuntutan ini ada dua, pertama penghinaan terhadap bangsa Indonesia, yang kedua penghinaan terhadap profesi driver Gojek,” tambah Opa.

Disampaikan Opa, jika memang terkait kepentingan bisnis, tidak seharusnya pengusaha taksi Malaysia tersebut menghina bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, Opa bersama rekan pengemudi online Makassar meminta pemerinta Indonesia untuk memboikot ojek online Grab yang merupakan produk Malaysia. Pemboikotan atas Grab ini berlangsung selama belum ada penyelesaian atas kasus penghinaan tersebut.

“Maksud saya, kalaupun oknum tersebut menolak Gojek di Malaysia, silakan kalau memang kepentingan bisnis. Tapi jangan membawa-bawa bangsa, jangan menghina kami. Total yang aksi damai hari ini 5000 orang. Kami Aliansi Driver Online Makassar, terdiri dari 6 komunitas besar Makassar, dan 8 masuk teman-teman mahasiswa,” jelasnya.

Hal senada disampaikan Herman Mustafa, seorang pengemudi roda 4 Gojek yang juga mengikuti aksi damai.

Ia bersama pengemudi roda 4 lain bergabung bersama pengemudi roda 2 menyuarakan aksi menolak permintaan maaf oknum pengusaha taksi Malaysia yang telah menghina Indonesia.

“Benar, ada beberapa tuntutan utama kami yaitu menolak permohonan maaf dari oknum Malaysia. Dan minta pemerintah Malaysia untuk memberikan hukuman kepada yang bersangkutan, karena ini menyangkut penghinaan terhadap negara. Walaupun yang diolok-olok adalah masyarakat,” ujarnya.

Herman berharap pemerintah Indonesia dapat mengambil langkah tegas atas persoalan tersebut. Herman juga menyebutkan ia bersama pengemudi lain menyuarakan untuk memboikot produk Malaysia. 

“Kami juga minta dihukum seberat-beratnya atas pelecehan tersebut. Kami pengemudi roda 2 dan roda 4 semua satu sebagai mitra Gojek. Dan kami sebagai orang Makassar menganggapnya bahwa ini sudah menginjak-injak harga diri profesi kami,” tandasnya.

Aksi damai tersebut diakui Opa dan Herman berjalan dengan tertib dan aman. Tuntutan-tuntutan masa aksi juga telah diterima oleh Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan dan Kesbangpol sebagai perwakilan Gubernur.

Halaman:

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X