Bocah Tewas Tenggelam di Kolam Renang Perumahan Wika

- Minggu, 1 September 2019 | 17:55 WIB
Kolam renang yang menjadi lokasi kejadian tenggelamnya bocah usia 7 tahun, Minggu (1/9) siang.
Kolam renang yang menjadi lokasi kejadian tenggelamnya bocah usia 7 tahun, Minggu (1/9) siang.

BALIKPAPAN- Seorang anak laki-laki tewas tenggelam saat berenang di kolam renang di kawasan perumahan Wika, Kelurahan Gunung Samarinda Baru, Balikpapan Utara, pada Minggu (1/9) sekira pukul 10.45 Wita.

Bocah berusia 7 tahun itu ditemukan pengunjung lainnya tenggelam di kolam sedalam kurang lebih satu meter.

Awalnya sekitar pukul 10.30 Wita, Korban YU (7) dan YD (7) yang merupakan saudara kembar bersama Kakaknya Yusri dan Ibunya Ismini sampai di kolam renang Wika, setelah berganti baju YU dan YD asyik bermain di kolam kecil, sedangkan sang kakak berada di kolam besar.

Tak lama berselang YD menyusul kakaknya di kolam besar, sedangkan korban YU masih di kolam kecil. Namun, kejadian naas tersebut terjadi setelah sang kakak dan saudara kembarnya memperhatikan jika di kolam kecil sudah tidak terlihat lagi si YU. Para pengunjung pun langsung menyelamatkan YU yang diketahui telah masuk ke dalam kolam besar.

"Saya sama adik saya ini bermain disini, tapi dia masih ku liat disana. Enggak taunya pas orang rame-rame teriak anak tenggelam sekalinya adik saya," ujar Yusri, Minggu (1/9). 

Sempat mendapatkan pertolongan pertama berupa pompa dada dari penjaga kolam, namun karena korban sempat mengeluarkan muntah akhirnya diputuskan dilarikan ke RS Hermina untuk tindak lanjut. 

Setelah kurang lebih 30 menit berada di RS Hermina, dokter setempat menyatakan jika YU telah meninggal dunia, akibat terlalu banyak meminum air."Dokter bilang dia sudah enggak ada. Kebanyakan nelan air," jelas Yusri.

Jasad YU yang merupakan pelajar kelas 1 SD ini pun langsung dibawa kerumah duka di Jalan A.W. Syahrani RT 05 nomor 15 Kelurahan Batu Ampar, Kecamatan Balikpapan Utara.

Sementara orangtua korban, Amin Fuad, mengatakan, atas kejadian ini dirinya tidak keberatan dan bersedia membuat surat pernyataan tidak keberatan. Karena tak ingin membuat jasad sang anak terlalu lama untuk dimakamkan.

"Saya sudah ikhlas saja. Kalo mau buat surat pernyataan ya silakan saya siap saja sudah," ujarnya, pasrah. (pro/one) 

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X