BALIKPAPAN - Musibah terbakarnya KM Santika Nusantara pada Kamis (22/8) soredi perairan Masalembu memakan korban jiwa. Hal ini disampaikan Kepala Cabang Balikpapan PT Jembatan Nusantara selaku oprator KM Santika Nusantara.
Kacab Balikpapan PT Jembatan Nusantara Anto Mei Suryono mengatakan, ketiga korban yang meninggal dunia baru diketahui saat dilakukan evakuasi ke pulau Masalembu pada Jumat malam.
"Kami baru tahu semalam, jika ada korban meninggal tiga orang saat dievakuasi ke Masalembu," ujarnya, Sabtu (24/8) siang.
Anto menambahkan, korban yang meninggal tersebut belum diketahui apa penyebabnya. Nanun, dugaan sementara karena penumpang mengalami suhu tubuh dingin yang berlebih.
Dari ketiga korban yang meninggal dunia ini satu diantaranya tidak memiliki identitas, sehingga sulit untuk menghubungi keluarganya.
"Tiga orang tersebut satu supir truk, satu Mualim penumpang KM Santika Nusantara, satunya lagi tanpa identitas," kata Anto.
Ia menambahkan, hingga saat ini proses evakuasi masih berlangsung khususnya yang dari pulau Masalembu sebanyak 55 jiwa dan 3 diantaranya merupakan jasad korban meninggal dunia.
"Kami ada tiga lokasi yang dievakuasi, di kapal milik DLU, Kali Anget (Madura) dan Masalembu. Nah dua lokasi sudah aman dan tinggal dari Masalembu yang akan tiba di Tanjung Perak, Surabaya," jelasnya.
Adapun data korban meninggal dunia yang dibeberkan oleh Anto Mei adalah, Aspani (42) sebagai sopir truk warga Kabupaten Batu Malang, Bekti Tri (36) sebagai ABK kapal warga Klaten, Jawa Tengah, dan satu jasad pria tanpa identitas. (pro/one)
