Kaltim Jadi Ibu Kota Negara Republik Indonesia yang Baru

- Kamis, 22 Agustus 2019 | 16:44 WIB

BALIKPAPAN- Di mana lokasi ibu kota negara yang baru mulai terjawab. Menteri ATR Sofyan Djalil menyebut Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dipilih menjadi ibu kota baru. 

 “Iya benar di Kaltim. Tapi belum tahu lokasi spesifiknya di mana,” ujar Sofyan, saat mengunjungi di Kantor Kemenko Perekonomian, Kamis (22/8) seperti yang dilansir Jawapos.com.

Sofyan namun belum bisa menjelaskan lebih rinci di mana lokasi kota yang jadi ibu kota negara di Kaltim. 

Dia hanya menyebut, tahap pertama ini pemerintah akan membutuhkan lahan seluas 3.000 hektare (ha). "Secara total nantinya pemerintah membutuhkan lahan seluas 200 ribu ha sampai 300 ribu ha. Lahan seluas itu bisa dibikin kota taman, kota yang indah, banyak tamannya orang bisa hidup sehat, udaranya sehat. Kita harapkan kota ini berkembang menjadi kota yang menarik,” jelasnya.

Ke depannya, jika kota konkret dari lokasi ibu kota baru telah ditetapkan secara resmi di Kaltim, maka pemerintah langsung mengunci lahannya. Bahkan kantor kepresidenan atau istana dan kantor kementerian dan lembaga legislatif langsung dibangun.

Sebelumnya, baru-baru ini draf rencana dan kriteria desain visualisasi ibu kota negara baru banyak tersebar di awak media. Pemerintah akan mewujudkan kota yang bertaraf internasional.

Dari draf yang diterima grup media ini, pemerintah akan membangun kota dengan membawa simbol Pancasila.

Bahkan konsep tata letaknya sesuai dengan lima sila. Dalam visualisasi gagasan tersebut, monumen pancasila kan dibangun di tengah lapangan yang dilingkari beberapa pohon-pohon rindang.

Dari wujudnya, desain monumen tersebut hampir mirip dengan monumen nasional (Monas) yang ada di Jakarta Pusat. Sama seperti Jakarta, monumen tersebut sekelilingnya akan dilingkari pusat pemerintahan. Salah satunya, tepat di depan monumen itu, terdapat Istana Presiden.

Tak jauh dari situ, ada pula perumahan para menteri dan markas TNI/Polri. Dalam konsepnya, pemerintah mengusung integrasi ruang hijau dan biru pada kawasan tersebut.

Nantinya, pemerintah akan tetap mempertahankan ruang terbuka hijau dan hutan dan tetap memperhatikan ketersediaan lahan.

Dalam draf tersebut juga disebutkan bahwa konsep kotanya akan compact dan smart. Artinya penggunaan teknologi informasi dan komunikasi berstandar internasional akan diterapkan.

Pemerintah juga akan berkolaborasi antara arsitektur modern dengan local wisdom.

Salah satunya, ibu kota nantinya akan dilengkapi dengan moda transportasi publik yang terpadu inter-moda dan terpadu dengan pusat-pusat aktivitas kota berdasarkan konsep Transit Oriented Development (TOD). Salah satunya dengan membangun kembali Mass Rapid Transit (MRT) seperti yang ada di Jakarta.

Halaman:

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X