Setelah Gardu Induk (GI) Muara Komam, PLN UIP Kalbagtim kembali menujukkan kinerja terbaiknya untuk meningkatkan keandalan listrik bagi pelanggan. Mewujudkan listrik untuk semua.
Untuk memenuhi kebutuhan dan keandalan setrum pelanggan di kawasan perbatasan dan terpencil, PLN UIP Kalbagtim terus bekerja maksimal dan menunjukkan progres positif. Setelah sistem interkoneksi ketenagalistrikan dari Kaltim dan Kalsel (Kuaro –Tanjung) melalui GI Muara Komam dioperasikan, kini giliran interkoneksi Kaltim-Kaltara.
General Manager PLN UIP Kalbagtim Ramadhansyah menyebut komitmen pihaknya untuk segera menyelesaikan proyek-proyek pendukung sistem kelistrikan. Interkoneksi sistem ini dikerjakan secara paralel. Baik di sisi utara dan sisi timur Kalimantan. “Komitmen kami tentu memerlukan dukungan masyarakat juga,” ujar Ramadhansyah, Rabu (7/8).
Mengingat untuk mencapai interkoneksi Kaltim-Kaltara, PLN UIP Kalbagtim harus menyambung sistem kelistrikan mulai Sangatta - Sepaso - Maloy, Tanjung Redeb - Talisayan, Tanjung Redeb - Muara Wahau, Tanjung Redeb - Tanjung Selor, Tanjung Selor - Tidang Pale – Malinau.
“Seperti yang saat ini dilaksanakan yaitu penarikan kabel jaringan transmisi SUTT 150 kV Tidang Pale - Malinau. Hal ini pertama kalinya dilakukan di Kaltara,” sebutnya.
Diketahui, SUTT Tidang Pale - Malinau menghubungkan GI 150 kV Tidang Pale dan GI 150 kV Malinau dibagi menjadi dua seksi. Dengan progres pekerjaan yang terus menunjukkan kemajuan. “Harapan kami pekerjaan ini bisa selesai tepat waktu,” ungkapnya.
Setelah semua selesai, suplai daya listrik akan dilakukan dari PLTU Malinau. Di mana progres pekerjaan telah mencapai 77 persen. Karena ini menjadi yang pertama, Muhammad menegaskan segala standar operasional prosedur (SOP) dan safety menjadi prioritas utama. Mengingat kondisi medan yang sulit ditempuh.
“Akses jalannya sangat jauh. Selain harus jalan kaku, juga harus menggunakan perahu. Ditambah vegetasi yang sangat padat. Namun kendala ini kami hadapi dengan kuat dan ikhlas,” tegas Ramadhansyah. (adv/pro5/one)
