Kemenperin Belajar ke Pupuk Kaltim, Bekali Aparatur Pendamping Transformasi Industri 4.0

- Selasa, 6 Agustus 2019 | 22:43 WIB

BONTANG- Penerapan industri Industri 4.0 di Pupuk Kaltim, kembali dijadikan rujukan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) RI dalam melatih Aparatur Sipil Negara (ASN) pendamping Transformasi Industri 4.0, sebagai langkah percepatan implementasi Making Indonesia 4.0 yang dicanangkan pemerintah sejak 2018 lalu.

Pelatihan diikuti 25 ASN dari Badan Penelitian dan Pengembangan serta Kesekretariatan Kemenperin. Selaku leading sector implementasi Making Indonesia 4.0, Kemenperin melalui Badan Pengembangan SDM Industri (BPSDMI) bertugas menyiapkan para pendamping andal bagi seluruh industri di Indonesia, agar percepatan Making Indonesia 4.0 terlaksana sesuai target.

Bagi Kemenperin, Pupuk Kaltim merupakan salah satu perusahaan terbaik yang telah menerapkan Industri 4.0 di Indonesia, sehingga pelatihan yang kami laksanakan tidak cukup tanpa didukung best practice-nya," ujar Kepala BPSDMI Kemenperin Sri Novalia, saat kunjungan di Pupuk Kaltim pada Senin (5/8) pagi. 

Seluruh peserta diharap Sri Novalia, dapat mengetahui lebih detil mengenai implementasi industri 4.0 di Pupuk Kaltim, sehingga mampu memberi pendampingan optimal seluruh perusahaan yang tengah proses transformasi.

-

 

Selain itu juga untuk menambah wawasan para aparatur pendamping saat memberi masukan maupun arahan di lapangan. “Utamanya peserta diklat bisa mengetahui bagaimana journey (perjalanan) Pupuk Kaltim sebelum dan setelah penerapan Industri 4.0, serta apa efektivitas maupun dampak terhadap kinerja Perusahaan,” tambah Sri Novalia. 

GM Teknik dan Sistem Informasi Pupuk Kaltim Heri Subagyo, selaku Project Manager Digital Fertilizer dan Tim Industry 4.0, mengapresiasi langkah Kemenperin merujuk penerapan digital industri di Pupuk Kaltim.

Menurut Heri, inovasi berbasis Industri 4.0 merupakan salah satu budaya kerja Perusahaan yang terus dikembangkan setiap tahun. Selain kontribusi aktif dalam mendukung Making Indonesia 4.0, pengembangan teknologi berbasis informasi digagas Pupuk Kaltim sebagai langkah efisiensi dan peningkatan daya saing di kancah nasional maupun global.

Melalui inovasi, Pupuk Kaltim mampu meningkatkan kinerja secara signifikan, khususnya pencapaian realisasi target tiga tahun terakhir, hingga mengantarkan Pupuk Kaltim menjadi salah satu Industry Leader Tanah Air, serta satu-satunya perusahaan pupuk di Indonesia yang meraih predikat World Class Company.

Termasuk penghargaan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) dari Kemenperin pada April 2019, menjadi dorongan bagi

Pupuk Kaltim untuk terus meningkatkan kinerja dengan lebih baik,” kata Heri Subagyo. 

Memiliki tugas pemenuhan kebutuhan pupuk di 2/3 wilayah Indonesia, Pupuk Kaltim kata Heri perlu dukungan teknologi yang sejalan dengan konsep industri 4.0 untuk mempermudah kinerja Perusahaan. Penerapannya telah dimulai pada 2011, melalui Enterprise Resources Planning (ERP) berbasis System Application and Processing (SAP) bersama induk usaha Pupuk Indonesia, yang terus disempurnakan hingga launching pada 2016. Implementasi ERP-SAP dilaksanakan agar proses bisnis lebih terintegrasi satu dengan lainnya. 

Proses selanjutnya adalah optimalisasi proses bisnis pemasaran, produksi, pemeliharaan, pengadaan, keuangan dan Human Capital Management.

Halaman:

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Arus Mudik Laut di Samarinda Belum Meningkat

Jumat, 29 Maret 2024 | 20:00 WIB

Bendungan Marangkayu Sudah Lama Dinanti Warga

Jumat, 29 Maret 2024 | 16:45 WIB
X