Stok Terbatas, Harga Hewan Kurban Naik 30 Persen

- Selasa, 6 Agustus 2019 | 17:17 WIB

BALIKPAPAN- Menjelang Hari Raya Iduladha tahun ini sejumlah pedagang hewan kurban musiman telah bermunculan di beberapa titik di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Salah satunya seperti yang berada di kawasan Kampung Timur, Balikpapan Utara.

Berdasarkan keterangan para pedagang hewan kurban yang terdapat di kawasan ini, pada tahun 2019 stok hewan kurban yang berasal dari daerah pemasok mengalami keterbatasan.

Yang biasanya para pedagang bisa membeli dengan kemampuan finansialnya, namun pada tahun ini terbatas oleh stok hewannya.

Arman salah seorang pedagang hewan kurban mengatakan, dirinya hanya mendapatkan jatah sebanyak 80 ekor sapi dengan tiga jenis saja. Yakni jenis sapi Bali, sapi Limosin dan sapi Brahma yang didatangkan dari Gorontalo dan Palu.

“Terbatas sekarang mas, beda dengan tahun lalu. Sekarang hewannya dibatasin. Saya 2018 bisa datangkan sampai ratusan lebih tapi tahun ini Cuma bisa 80 ekor aja,” ujar Arman, Selasa (6/8). 

Selain mengalami keterbatasan stok hewan kurban di daerah pemasok, para pedagang juga merasakan naiknya harga jual hewan kurban ini. Arman menjelaskan jika pada tahun ini hewan kurban mengalami kenaikan harga sebesar 20-30 persen jika dibandingkan tahun 2018 lalu.

“Harganya juga naik tahun ini. Ada kali 20-30 persen naiknya itu dibandingkan tahun lalu,” terangnya.

Lanjut Arman, dengan naiknya harga jual hewan kurban dari daerah pemasok, maka mau tidak mau dirinya juga menaikkan harga jual di Kota Balikpapan ini, dimana harga termurah yang ia jual adalah sapi Bali seharga Rp 14 juta rupiah per ekor dan termahal untuk jenis Brahma dengan harga Rp 80 juta rupiah per ekornya.

“Saya yang paling murah itu jenis Bali Rp 14 juta, kalo yang mahal ini (Sapi Brahma) Rp 80 juta,” jelasnya.

Di kandang milik Arman tersedia puluhan sapi Bali dengan bobot berat mencapai 150-200 kilogram, empat ekor sapi Limosin dengan bobot berat mencapai 400-450 kilogram, serta satu ekor sapi jenis Brahma yang mencapai berat 600 kilogram.

“Macem-macem ya beratnya ini. Kalo Bali itu sekitar 150-200 kilogram. Sapi Limosin bisa sampe 400-450 kilogram. Nah yang ini (Sapi Brahma) bisa sampe 600 kilogram,” terangnya.

Seperti diketahui, saat ini para pedagang hewan kurban juga telah dilarang untuk menjual belikan sapi betina. Pasalnya, sapi betina bisa digunakan untuk indukan dan memperbanyak keturunannya.

Jika ditemukan pedagang yang nekat menjual sapi betina, maka pemerintah bisa mengenai denda hingga pencabutan izin berdagang.

“Kami enggak boleh lagi sudah jual yang betina itu. Kalo betina untuk indukan. Kalau ketahuan bisa denda sampe cabut izin dagang,” kata Arman. (pro/one) 

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X