BALIKPAPAN- Sementara itu, berdasarkan keterangan M Bahar (44) yang merupakan nahkoda KM Restu Alam, yang menyelamatkam 11 ABK asal Bima, NTB, menjelaskan, dirinya bersama dua orang nelayan lainya hendak menangkap ikan diperairan Selat Madura.
Namun, saat melintas di perairan Sakala, dirinya melihat sebuah sinar yang memberi kode. Spontan dirinya langsung mendekati sumber cahaya tersebut.
"Saya tujuannya mau ke Selat Madura kan nangkap ikan seperti biasa. Tapi pas lewat kok ada cahaya yang kaya kasih kode gitu. Saya dekati lah. Jarak satu lemparan saya tanya mereka kenapa," ujar M Bahar.
Sempat takut dan was-was saat mau menolong awak KM Aviat Samudra tersebut, M Bahar memastikan terlebih dahulu barang bawaan yang mereka pegang. Bahkan Bahar sempat memutari mereka yang sedang berpegangan pada sebuah rakit.
"Saya sebetulnya juga takut, mereka banyak sementara saya bertiga saja. Takutnya kan perompak kah, kita tolong malah kapal kita yang dibajak. Jadi saya pastikan dulu mereka pegang apa aja, lalu saya putarin mereka," terang Bahar.
Setelah memastikan 11 awak KM Aviat Samudra tidak memiliki benda yang mencurigakan, warga Jalan Selili RT 43 Kelurahan Manggar Baru ini mengevakuasi mereka ke dalam kapal, dan langsung memberi kain untuk menghangatkan tubuh mereka.
"Pas saya yakin mereka aman, saya sama dua temen saya tolong mereka. Mereka hanya ngeluh kedinginan jadi kami kasih kain dan baju yang ada biar hangat," terangnya.
Setelah berhasil mengevakuasi 11 awak KM Aviat Samudra, M Bahar dan dua orang temannya memutuskan batal menangkap ikan, dan memilih balik ke Kota Balikpapan untuk menyelanatkan ke 11 orang tersebut. Dan sampainya di Kota Balikpapan tepatnya dermaga kapal Manggar pada Senin pukul 00.30 Wita, dirinya melaporkan kejadian ini kepada RT setempat.
"Sampe disini ya saya lapor ke pak RT aja. Kemudian tadi pagi dibawa ke puskesmas Manggar Baru," ujarnya. (pro/one)
