BALIKPAPAN– Wacana pemindahan ibu kota negara Indonesia ke Kalimantan, disambut baik oleh Pemerintah Kota Balikpapan. Hal ini disampaikan oleh Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, Rabu (31/7).
Rahmad Mas’ud menilai meski masih belum tentu di Kalimantan Timur, namun peluang tersebut bisa saja terjadi, hal ini berdasarkan informasi jika Gubernur Kalimantan Timur telah dipanggil oleh Presiden RI Joko Widodo ke Istana Negara baru-baru ini.
Rahmad menilai jika memang Ibu Kota dipindah ke Kalimantan Timur, tentunya banyak manfaat yang dirasakan oleh Kota Balikpapan, karena posisi Balikpapan sebagai kota penopangnya.
Hal ini lantaran telah tersedianya Bandara Internasional hingga Pelabuhan Internasional, serta jalan tol Balikpapan-Samarinda.
“Secara infrastruktur kita sangat siap. Kita ada Bandara Internasional, Pelabuhan Internasional dan juga tol. Tapi kan belum tahu Kalimantan dimana, bisa Kaltim atau Kalteng kan,” ujarnya.
Lanjut Rahmad, jika memang benar ibu kota pindah ke Kaltim tentunya hal yang pertama disiapkan adalah sumber daya manusianya. Karena pasti terdapat pihak-pihak yang pro dan kontra terkait masalah ini. Namun, sebagai kota yang layak huni dan nyaman di huni, kita sebagai masyarakat haru patuh kepada keputusan pemerintah.
“Siap tidak siap jika itu sudah kebijakan dari Pemerintah Pusat kita harus siap menerimanya. Tuan rumah harus bisa sambut dengan senyum agar kota nyaman huni dan layak huni artinya bisa kita wujudkan,” jelasnya.
Secara infrastruktur dari 10 Kabupaten/Kota di Kaltim memang sejauh ini Kota Balikpapan yang paling siap dengan pemindahan ibu kota tersebut. Namun, semuua itu tidak lah mudah karena masyarakat pasti aka nada yang menentangnya.
“Pro-kontra pasti ada lah ya, itu lah dibutuhkan peran kepala daerah untuk bisa hadir menyampaikan dan mensosialisasikan ke masyarakat soal dampak baiknya kepada masyarakat,” ujarnya. (pro/one)
