Ormas dan OKP di Balikpapan Demo di Diklat Pertamina Soal Lelang Besi Tua

- Kamis, 18 Juli 2019 | 15:44 WIB

BALIKPAPAN- Ratusan masa yang tergabung dalam Aliansi Ormas dan OKP Balikpapan dari gabungan beberapa ormas melakukan aksi damai Kamis (18/7) di depan Diklat Pertamina, Kebun Sayur Balikpapan Barat.

Aliansi Ormas dan OKP ini meminta kepada Pertamina untuk melakukan penunjukkan langsung terhadap lelang ribuan ton besi tua yang berada di Pintu V. 

Beberapa Ketua Ormas dan OKP sempat melakukan dialog kepada pihak Pertamina selama hampir 30 menit di dalam Diklat Pertamina. Namun Ormas dan OKP merasa kecewa dengan hasil keputusan dalam pertemuan tersebut.

"Kami telah melakukan pertemuan di dalam tadi. Namun, tidak 100 persen tercapai kesepakatan dengan Pertamina tadi. Namun untuk menjaga kondusivitas kota, kita akan mengawal proses ini," ujar Sion,  koordinator Aksi.

Bahkan Aliansi juga meminta kepada Pertamina untuk membentuk tim khusus lelang besi tua tersebut agar sesuai dengan prosedur yang berlaku.

"Pihak Pertamina kita minta supaya membentuk tim khusus agar mengikuti prosedur yang ada," tegas Sion.

Usai berdialog, ratusan masa tersebut membubarkan diri dengan tertib. Selanjutnya mereka akan bertemu kembali dengan Pertamina untuk membahas lelang besi tua di Pintu V Pertamina.

Sementara itu, Region Manager and CSR Pertamina RU V Kalimantan Happy Wulansari mengatakan, Pertamina dalam menentukan pemenang lelang tidak bisa melakukan penunjukan secara langsung. Melainkan harus sesuai prosedur.

"Kita enggak bisa penunjukan langsung, kita harus ikuti proses dan tahapan lelang," ujar Happy usai menerima perwakilan masa.

Happy juga mengatakan, lelang untuk besi tua tersebut sudah dilakukan sebanyak tiga kali, yaitu di pintu III, pintu IV dan pintu V ini. Namun, baru kali ini Ormas dan OKP meminta adanya penunjukan langsung.

"Sebelumnya tidak ada masalah soal lelang ini. Kan sudah pernah kita lakukan di pintu III dan pintu IV dan akan di pintu V ini," jelas Happy.

Heppy menegasan, Pertamina tetap akan melakukan lelang sesuai prosedur yang berlaku. "Tetap kita harus lelang," tegasnya.

Seperti diketahui, besi tua yang dipermasalahkan adalah besi tua yang berada dipintu V dengan berat besi tua mencapai seribu ton lebih dengan nilominal mencapai empat miliar rupiah. (pro/one) 

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X