Setiap Hari, ACT Beri Bantuan Ribuan Liter Air Bersih di Tengah Kekeringan

- Kamis, 11 Juli 2019 | 06:19 WIB

BALI- Kekeringan yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia kini merambah hingga Pulau Bali, khususnya Kabupaten Karangasem tempat Gunung Agung kokoh berdiri.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika pada Kamis (27/6) lalu merilis bahwa Pulau Bali diberikan warna merah sebagai tanda “awas” curah hujan sangat rendah (Hari Tanpa Hujan).

Merespon kondisi yang ada, Aksi Cepat Tanggap (ACT) mulai mendistribusikan air bersih ke Kecamatan Rendang, tepatnya di Desa Menanga dan Banjar Belatung. Sebanyak 5 ribu liter air perharinya untuk mencukupi kebutuhan air ratusan kepala keluarga.

Dalam sepekan ini, ACT akan mendistribusikan air di wilayah Karangasem lainnya. Rahman selaku Ketua MRI Karangasem mengatakan, air akan dikirimkan pula ke wilayah yang terdampak kekeringan, seperti di Banjar Batusesah.

“Kalau warga enggak mendapat bantuan air, warga harus membeli untuk kebutuhan konsumsi, kebersihan dan pertanian. Harganya 150 ribu rupiah per 4 ribu liter. Kalau terus membeli air, itu akan memakan biaya besar. Apalagi kemarau berlangsung panjang. Alhamdulillah di Menanga, ACT menjadi yang pertama kali mendistribusikan air bersih. Sebelumnya belum pernah ada,”

Sama halnya dengan Pulau Bali, BMKG juga merilis status “Awas” kekeringan pada wilayah Jawa Barat. Pemberian status ini dilakukan setelah terjadi hari tanpa hujan lebih dari 61 hari, yakni di antaranya Sukabumi, Indramayu dan Purwakarta yang menjadi daerah terparah yang terdampak kekeringan di tahun 2019 ini.

Sebagai bentuk kepedulian atas bencana kekeringan di Jawa Barat, Aksi Cepat Tanggap (ACT) bersama MRI ACT akan mendistribusikan hingga 25.000 liter air bersih per hari untuk membantu warga di beberapa kabupaten/kota yang terdampak kekeringan.

Di Sukabumi misalnya, terdapat 11 kecamatan yang sudah mengalami kekeringan.. “Alhamdulillah, ACT menjadi lembaga yang pertama kali datang dan mendistribusikan air bersih untuk warga di wilayah Tasikmalaya. Misalnya, di Desa Singkup yang merupakan daerah terparah terkena dampak kekeringan, kami mengirim 5.000 liter air bersih,” Ungkap Irfan selaku Ketua MRI Tasikmalaya. (adv/pro/one)

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Tabrak Truk, Pengemudi Motor di Bontang Meninggal

Selasa, 16 April 2024 | 09:04 WIB

Krisis BBM di Kutai Barat Dipicu SPBU Terbakar

Senin, 15 April 2024 | 18:15 WIB

Penumpang Mudik dari Bontang Masih Tinggi

Senin, 15 April 2024 | 17:00 WIB

Puncak Arus Balik ke Samarinda Diprediksi Hari Ini

Senin, 15 April 2024 | 14:10 WIB

Main Kembang Api, Dua Ruko di Long Ikis Terbakar

Senin, 15 April 2024 | 12:26 WIB

BMKG Balikpapan: Jumlah Titik Panas di Kaltim Turun

Minggu, 14 April 2024 | 19:30 WIB
X