Balikpapan -- Sebanyak empat unit kendaraan Fire Jeep yang diduga barang bukti kasus korupsi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan, Jumat (5/7) siang sudah berjejer di halaman Pos BPBD Balikpapan Selatan.
Sebelumnya keempat unit ini berada dimasing-masing UPT yakni di UPT Selatan, Tengah, Kota dan Utara.
Kepala BPBD Kota Balikpapan Suseno mengatakan, dikumpulkannya unit-unit yang diduga sebagai barang bukti ini karena pihaknya ingin membantu penyelidikan yang tengah dilakukan oleh pihak Polda Kaltim. Karena jika unitnya berada di masing-masing UPT tentunya akan merepotkan kembali proses pemeriksaan.
“Ia kita tarik kesini semuanya. Katanyakan mau di periksa unitnya ini. Kan kalo di UPT-UPT nanti jadi repot lagi,” ujar Suseno (5/7).
Suseno belum bisa berkomentar lebih jauh terkait dugaan markup yang terjadi di instansinya. Namun dirinya menyebutkan jika pengadaan Fire Jeep tersebut telah melalui mekanisme pengadaan yang sesuai aturan.
“Memang dalam prosesnya unit tersebut tak tersedia di katalog elektronik. Karena itu kita melakukan lelang terbuka untuk memeroleh unit yang sesuai dengan kebutuhan operasional BPBD Balikpapan,” tambahnya.
Sementara itu terkait penganggaran kendaraan tersebut, Ketua Komisi I DPRD Balikpapan sekaligus anggota Badan Anggaran (Banggar) Faisal Tola saat dihubungi menjelaskan, jika kewenangan anggaran ada di tangan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, dan pihaknya hanya berkepentingan untuk mengawasi saja.
"Kami tak sampai teknis bagaimana pengadaannya. Yang tahu ya OPD masing-masing. Terpenting bagi kami sesuai mekanisme yang ada," ujar Faisal Tolla via sambungan telpon.
Sedangkan keterangan dari Inspektorat Balikpapan terkait penyelidikan internal yang dilakukan terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) yang diduga terkait kasus ini.
Namun saat disambangi di kantornya, tak ada pihak yang bisa memberi keterangan. Menurut seorang pegawai yang enggan disebut namanya menyebutkan jika Kepala Inspektorat Dahniar sedang cuti. "Baru kembali bertugas Senin (8/7) nanti, mas," ujar pegawai tersebut. (pro/one)
