Deklarasi Menolak Kerusuhan di Kaltim, Kapolda Tak Ingin Kejadian di Jakarta Terulang

- Minggu, 23 Juni 2019 | 18:50 WIB

BALIKPAPAN - Sebanyak 40 ribu peserta jalan santai menyambut HUT Bhayangkara ke-73 tumpah di Lapangan Merdeka, Balikpapan, Minggu (23/6) pagi. Wajah mereka berseri karena selain mendambakan hadiah, banyak dari mereka yang menantikan deklarasi akbar 'Kami Menolak Kerusuhan'. 

Kapolda Kaltim Irjen Pol  Priyo Widyanto bersama Pangdam VI/Mulawarman Mayjend TNI Subiyanto juga tampak antusias bersama masyarakat mengikuti gerak jalan santai.

Dilanjutkan deklarasi bersama para tokoh dan unsur pimpinan daerah. Dipimpin oleh Sultan Kutai XXI Adji Muhammad Arifin. 

"Satu. Menerima apapun hasil keputusan Mahkamah Konstitusi agar Kalimantan Timur tetap aman dan damai. Dua, menolak segala bentuk kerusuhan yang bisa mengganggu kondusifitas Kalimantan Timur.  Tiga, tetap menjaga persaudaraan, persatuan dan kesatuan dalam bingkai NKRI,” kata Adji di atas panggung.

Sultan Kutai tampak khidmat membacakan deklarasi diikuti puluhan ribu masyarakat Kaltim. Yang mengenakan ikat kepala merah putih yang bertuliskan #kamimenolakkerusuhan.

"Kami sangat mengapresiasi deklarasi yang dilaksanakan kepolisian. Ini dalam rangka tetap menjaga keamanan Kaltim semoga ini tetap terjaga,” imbuhnya.

Sementara itu Kapolda mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menolak adanya upaya provokasi atau hasutan yang mengarah pada perpecahan persatuan dan kesatuan warga Kaltim.

Ditegaskannya, apapun hasil sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) di Mahkamah Konstitusi (MK) tak akan membawa efek yang bisa menganggu kondusivitas negara termasuk Kaltim.

“Kita tidak ingin kejadian 21-22 Mei lalu di Jakarta terulang kembali baik di wilayah lain maupun Kaltim. Kita berharap dengan adanya deklarasi kita semua menyatukan tekad langkah. Bahwa Kalimantan Timur menjaga tetap kondusif dan tentunya kita menolak kerusuhan yang terjadi,” tegas Priyo.

Pangdam VI/Mulawarman pun menyatakan dukungan unsur TNI membantu apa yang sedang dilakukan instansi Polri. "Saya atas nama TNI AD, Laut dan Udara kan mendukung apa yang dicetuskan rekan saya pak Kapolda. Tentunya TNI bersama masyrakat mendukung kepolisian," kata Subiyanto.

Deklarasi juga ditandai dengan melepaskan puluhan ekor burung merpati. Ini  menjadi simbol atas kesucian dan kedamaian. Setelah itu dilakukan penandatangan kesepakatan menolak kerusuhan di Kaltim oleh Kapolda, Pangdam, Sultan Kutai, wali kota, Ketua DPRD, perwakilan Provinsi Kaltim, dan seluruh elemen masyarakat. (pro/one) 

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X