DPRD Minta Jadi Hutan Wisata

- Selasa, 21 Mei 2019 | 21:55 WIB
Syarifuddin HR
Syarifuddin HR

PENAJAM- DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) berharap kawasan hutan kota yang ada di Kelurahan Lawelawe, Kecamatan Penajam, bisa dikembangkan menjadi hutan wisata.

Pasalnya di dalam hutan kota itu, masih banyak ditemukan spesies langka yang dilindungi Undang-Undang (UU). Salah satunya adalah kancil.

Berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Nomor 593.33/223/2012 tentang Penunjukan Kawasan Hutan Kota yang ada di Kabupaten PPU pada 22 November 2012, ada lima kawasan yang ditetapkan sebagai hutan kota di PPU.

Empat di antaranya berada di Kecamatan Penajam dan satu berada di Kecamatan Babulu. Yakni, Hutan Kota Nipah-Nipah di Kelurahan Nipahnipah, Kecamatan Penajam seluas 15 hektare. Lalu Hutan Kota Sesulu di Desa Sesulu, Kecamatan Waru, dengan luasan 15 hektare. Kemudian Hutan Kota Lawelawe di Kelurahan Lawe-Lawe, Kecamatan Penajam seluas 10 hektare dan Hutan Kota Nenang di Kelurahan Nenang, Kecamatan Penajam, 15 hektare.

Selain itu, ada hutan kota dengan luasan terbesar, yakni Hutan Kota Labangka di Desa Labangka, Kecamatan Babulu, 30 hektare. “Kami berharap kepada Pemkab PPU agar kawasan hutan kota yang ada di Lawelawe seluas 10 hektare, bisa dimaksimalkan menjadi hutan wisata,” kata Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Syarifuddin HR kepada Kaltim Post, kemarin.

Politikus Partai Demokrat ini mengatakan penataan hutan kota di Kabupaten Benuo Taka, belum dilaksanakan dengan baik. Sehingga terkesan tanpa perencanaan yang baik

. Oleh karenanya dia meminta kepada Bupati PPU untuk melakukan penataan, Agar hutan kota tersebut menjadi indah. “Sebetulnya kalau kita mau mencoba, tidak ada masalah. Bisa membuat proposal ke Chevron, untuk meminta pipa yang tak mereka gunakan di sekitar situ. Menjadi pagar hutan kota,” pesan dia. 

Selain itu, dirinya ingin agar kawasan hutan kota yang ada di Kelurahan Lawelawe Kecamatan Penajam tersebut, bisa ditanami pohon langka khas Kalimantan.

Seperti kayu ulin, kayu meranti, atau kayu bengkirai. Mengingat kawasan hutan kota tersebut memiliki lahan yang sangat luas. Untuk ditanami aneka jenis tanaman khas. “Supaya bisa menarik masyarakat, untuk berkunjung ke sana. Apalagi posisinya berada di tengah-tengah. Terutama berada di dekat Kantor Bupati,” pungkas dia. (adv/*/kip/pro/one) 

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manajemen Mal Dianggap Abaikan Keselamatan

Jumat, 19 April 2024 | 08:25 WIB

Korban Diseruduk Mobil Meninggal Dunia

Jumat, 19 April 2024 | 08:24 WIB

Mulai Sesak..!! 60 Ribu Pendatang Serbu Balikpapan

Jumat, 19 April 2024 | 08:19 WIB

Jalan Rusak di Siradj Salman Minta Segera Dibenahi

Kamis, 18 April 2024 | 10:00 WIB

Pemotor Terlempar 25 Meter setelah Diseruduk Mobil

Kamis, 18 April 2024 | 07:50 WIB
X