TANA PASER – Pemerintah Kabupaten Paser menggelar rapat untuk persiapan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Tingkat Provinsi Kaltim XLI (41) yang akan di gelar di Kabupaten Paser.
Kendati belum ada kepastian tanggal dimulainya, namun diperkirakan dihelat pada pertengahan Agustus. Tinggal menanti keputusan dari panitia tingkat provinsi.
Rapat ini langsung dihadiri Bupati Paser Yusriansyah Syarkawi, Ketua DPRD Paser Kaharuddin, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Paser Katsul Wijaya, Asisten Kesra Bachtiar Effendi, dan perwakialn dari Kejaksaan Negeri Paser serta Polres Paser.
Selain itu hampir seluruh pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Paser pun turut hadir serta para pejabat eselon III terkait.
Bupati menyadari bahwa pelaksanaan MTQ ke-41 tingkat Provinsi Kalimantan Timur di Kabupaten Paser kurang dari 3 bulan lagi, adalah salah satu tantangan terbesar , mengingat pada tahun 2008 lalu saat kita tuan rumah, Paser berhasil menjadi tuan rumah yang baik, dan dari tahun ke tahun pelaksanaan MTQ setelah itu, Paser selalu menjadi rujukan LPTQ Provinsi Kalimantan Timur.
Karena itu, di sisa waktu yang ada, saya berharap agar kita semua bisa mengerahkan segenap kemampuan untuk kembali menjadi tuan rumah yang terbaik.
“Mari kita jadikan moto Olo Manin Aso Buen Siolo Ndo, atau hari esok harus lebih baik dari hari ini, sebagai penyemangat dan bisa benar-benar terimplementasi dalam kegiatan MTQ kali ini. Berangkat dari niat yang tulus untuk menyajikan kegiatan tahunan yang sukses, mari kita jalin kebersamaan dengan seluruh komponen kerja panitia, semoga kita nanti bisa sukses sebagai tuan rumah dan sukses prestasi. Perlu dicatat kembali, bahwa saat kita tuan rumah 11 tahun yang lalu, kita menduduki peringkat ketiga, sebuah pencapaian yang setelah itu tidak pernah lagi kita raih. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir, Paser hanya lebih baik dari Kutai Barat dan Mahakam Ulu,” ujarnya dalam sambutan, Kamis (13/6).
Agar pelaksanaan MTQ ini bisa menjadi yang terbaik lagi, ada beberapa hal yang perlu didiskusikan dan diimplementasikan nantinya. Yang pertama adalah tentang akomodasi.
Karena semua kafilah ditempatkan di rumah-rumah penduduk maka saya instruksikan dan meminta pemondokan harus bersih, nyaman, aman dan fasilitas rumah tersebut harus benar-benar memadai dari sisi sarana dan prasana misal kamar mandi yang cukup, atau minimal ada dua kamar mandi, listrik dan air yang tersedia ini kordinasikan dengan baik dengan PLN dan PDAM, dan tidak terlalu jauh dari seluruh arena atau tempat kegiatan, karena peserta cukup besar yaitu sekitar 85 orang setiap kafilah.
Kedua, masalah konsumsi para kafilah. Masalah ketiga adalah transportasi kafilah, Bupati menginstrusikan kembali kepada panitia yang membidangi transportasi untuk dibicarakan dengan baik dengan Perangkat Daerah dan Pejabat yang menggunakan kendaraan yang disewa oleh pemerintah untuk dimanfaatkan dan digunakan sebagai sarana transportasi bagi kafilah.
Jika diperlukan maka sediakan supirnya, isi BBM dengan baik, dan perhatikan semua kondisi kendaraan yang akan digunakan semua kendaraan bisa stand by, siap digunakan dua atau tiga hari sebelum kafilah datang.
Untuk persoalan keamanan dan kesehatan agar dikordinasikan dengan baik antara Kepolisian, Satuan Polisi Pamong Praja, Pemadam Kebakaran dan Perhubungan supaya kafilah merasa aman baik di pemondokan maupun dalam perjalanan menuju tempat pelaksanaan atau lokasi lomba.
Untuk kesehatan siapkan tenaga kesehatan, tenaga kesehatan bukan hanya menetap di suatu tempat, tapi tenaga kesehatannya mendatangani setiap pemondokan dan di setiap arena kegiatan.
