BALIKPAPAN – Motif pembunuhan terhadap Marco Fernando Mancini Singal (31) di Kilometer (Km) 2, Balikpapan Utara, mulai menemukan titik terang. Tersangka pembunuhan kasus ini menolak jika disebut telah memalak korbannya itu.
Dalam wawancara sebelumnya, orang tua Marco, Hendri Singal (67), mengatakan, anaknya itu dipalak alias dimintai uang oleh salah seorang tersangka di kawasan Kelurahan Kebun Sayur, pada Selasa (4/5) malam. Hal inilah yang diyakini Hendri sebagai pemicu pembunuhan anaknya itu.
“Jadi, pas malam takbiran dia (Marco) beli kue di Kebun Sayur, dekat Lapangan Poni. Pas mau pulang dia dipalak oleh pelaku,” kata Hendri, Rabu pagi.
Sementara itu, kepada polisi, salah seorang tersangka, Rani Maulana (37), membantah tudingan orang tua Marco tersebut. Tersangka mengaku jika dirinyalah yang dipalak oleh Marco pada malam lebaran.
“Ya, pengakuan dari tersangka, dia yang dipalak korban (Marco),” kata Kapolres Balikpapan, AKBP Wiwin Fitra saat jumpa pers dengan awak media, Rabu siang.
Lebih rinci, Wiwin menjelaskan, pada 4 Juni itu Marco mendatangi Rani yang saat itu tengah jaga parkir di Lapangan Poni dengan maksud minta uang. Namun Rani menolak memberikan uang, sehingga terjadilah pertengkaran terhadap keduanya itu.
Marco kemudian memukul Rani menggunakan helm. Tak lama berselang Rani kabur. Marco pun mengejar pria berambut gondrong itu menggunakan badik.
“Tersangka inisial RM (Rani Maulana) kabur masuk ke Rumah Sakit (bersalin) Sayang Ibu. Namun saat dicari oleh korban tak ketemu,” beber perwira melati dua di pundak itu.
Hal ini juga yang diyakini Wiwin sebagai pemicu kasus pembunuhan terhadap Marco di Km 2, pada Rabu (12/6) dini hari. Sebab, Rani mengaku kepada polisi, jika dirinya menaruh dendam kepada Marco yang telah memukulinya.
“Ya, untuk sementara motifnya balas dendam. Tersangka sakit hati telah dipukuli oleh korban,” terang Wiwin. (sur)
