Cerita Ayah Korban Pembunuhan di Kilometer 2, Katanya sebelum Tewas Anaknya.....

- Rabu, 12 Juni 2019 | 14:28 WIB
Ayah korban.
Ayah korban.

BALIKPAPAN - Sebelum Marco tewas, korban pembunuhan di Kilometer 2, Balikpapan Utara, terlibat perkelahian dengan para terduga pelaku pembunuhan ini. Hal ini disampaikan orangtua Marco, Hendri Singal (67).

Untuk diketahui, korban bernama lengkap Marco Fernando Mancini Singal (31). Dia tewas dibunuh di depan kantor Paldam, Balikpapan Utara, tadi malam, Rabu (12/6), sekira pukul 01.10 Wita.

Ditemui di RSUD Kanujoso Djatiwibowo (RSKD), ayah Marco, Hendri, jauh sebelum Marco tewas, anaknya pernah terlibat perkelahian dengan para pelaku pembunuhan. Perkelahian ini terjadi di kawasan Kelurahan Kebun Sayur, pada malam lebaran, Selasa (4/6).

"Jadi pas malam takbiran dia (Marco) beli kue di Kebun Sayur, dekat Lapangan Poni. Pas mau pulang dia dipalak," katanya kepada awak media, Rabu pagi.

Dijelaskan Hendri, perkelahian ini terjadi karena Marco dimintai uang oleh para pelaku tersebut. Namun Marco menolak memberikan uang. Saat inilah para pelaku memukuli Marco.

"Anak saya bilang enggak ada uang, habis itu langsung dipukuli, anak saya langsung balas pukul lagi sama dia. Habis itu orang yang memukulinya cabut pisau, anak saya langsung lari meninggalkan tempat itu," jelasnya.

Namun ternyata perkelahian ini tak berhenti sampai di situ. Para pemukul Marco, lanjut Hendri, masih mencari anaknya. 

Bahkan, para pelaku sempat mendatangi rumah Hendri di Perum Ramayana, Kelurahan Batu Ampar, RT 23, Nomor 155 untuk mencari Marko. Namun para pelaku tak berhasil menemui Marco.

" Nah, pas tadi malam anak saya lagi halal bihalal di rumah temannya (di Kelurahan Sumber Rejo), pas dia pulang langsung dicegat oleh para pelaku di depan Paldam, Kilo 2," bebernya.

"Barusan ini saya dapat telpon dari polisi, katanya yang berkelahi di Lapangan Poni itu namanya Riyan," tambahnya.

Hendri pun mengaku tidak terima atas kejadian ini. Dia berharap para pelaku pembunuh anaknya bisa dihukum seberat-beratnya.

"Ya, saya harap pelaku dihukum seberat-beratnya. Kalau ada masalah ya diselesaikan baik-baik, bukan caranya begitu (dibunuh)," tandasnya. (sur)

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X