Gara-Gara Datang Terlambat, Pengacara Baku Hantam di Ruang Sidang

- Senin, 10 Juni 2019 | 19:07 WIB

BALIKPAPAN – Sesama pengacara saling baku hantam di Pengadilan Negeri (PN) Balikpapan, Senin (10/6) siang. Salah satu pengacara mengalami luka di bagian kaki kanannya.

Pengacara yang menderita luka itu bernama Aprino Napitupulu (35). Sambil berjalan terpincang-pincang dan membopoh kruk (alat bantu berjalan), pria dengan panggilan Rino itu melaporkan kejadian yang menimpa dirinya kepada Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Balikpapan. 

Kepada awak media, Rino menceritakan kejadian naas yang menimpa dirinya itu. Sekira pukul 11.10 Wita, Rino datang ke PN Balikpapan. Di sana ia hendak melanjutkan persidangan kliennya sebagai tergugat dalam kasus sidang perdata. Kliennya itu tak lain adalah ayah kandung Rino sendiri, Robert Welman Napitupulu (63).

Namun kedatangan Rino itu dikomplain oleh tiga pengacara pihak pelapor. Pengacara pihak pelapor mengatakan Rino datang terlambat. Sebab, seharusnya sidang dengan agenda pemaparan alat bukti dari pihak pelapor dan tergugat ini dilaksanakan pukul 10.00.

Sebelumnya, dijelaskan Rino, sidang ini sudah berlangsung sekitar 5 bulanan. Awal-awal persidangan, sebut Rino, selalu dimulai siang. Namun, sebelum lebaran kemarin, telah disepakati bersama dengan hakim, sidang selanjutnya dimulai pukul 10.00.

“Nah, dulu-dulu mereka (pengacara pihak pelapor) ini yang selalu datang terlambat, tapi saya enggak pernah komplain, karena saya tahu mereka tinggal di Samarinda, jadi mungkin karena jauh,” katanya.

“Saya juga datang terlambat baru sekali, ya, baru ini,” tambahnya.

Oleh karena itu, Rino merasa tak terima dengan komplain para pengacara pelapor itu. Sehingga terjadilah adu mulut antara Rino dengan ketiga pengacara itu. 

Kepada ke tiga pengacara yang belum diketahui identitasnya itu, Rino berkata, “Bang, sudalah, enggak usah dipermasalahin ini. Abang ‘kan juga sering datang terlambat, tapi saya enggak pernah permasalahin.”

Pernyataan Rino itu kemudian dijawab oleh salah satu pengacara pelapor. “Saya enggak ngomong sama kamu, saya ngomong sama penggugat,” kata pengacara kepada Rino.

Rino pun tak terima dengan jawaban itu. Karena menurutnya, jawaban itu seperti sindirian buat dirinya. “Ya, saya merasa tersindir lah, kan saya yang datang terlambat,” ujarnya.

Adu mulut ini kemudian berlanjut ke adu fisik. Dari jarak sekitar satu meter, Rino loncat lalu mendorong badan salah satu pengacara itu, namun tak terjatuh. 

“Saat inilah, kemudian leher saya dipiting sama yang pakai baju batik. Baru saya jatuh, kemudian kaki saya diinjak, saya dengar ada bunyi ‘krek’ di lutut kaki (kanan) saya,” tuturnya.

Kata dia, perkelahian ini baru berhenti setelah paman Rino datang untuk melerai. “Hampir lima menitlah (perkelahian) baru berhenti,” tambahnya.

Halaman:

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

PLN dan PWI Kalteng Gelar Donor Darah

Kamis, 29 Februari 2024 | 10:23 WIB
X