PENAJAM - Bulan suci Ramadan akan segera tiba. Dalam hitungan hari, seluruh umat islam akan menjalankan ibadah puas.
Namun, momen bulan penuh berkah itu kerap disalah gunakan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab. Seperti menimbun bahan pangan.
Hal inilah yang membuat harga-harga bahan pangan sering melonjak tajam, saat menjelang dan memasuki masa Ramadan.
Mengantisipasi agar hal ini tak terjadi di Penajam Paser Utara (PPU), DPRD PPU punya pesan khusus. Hal ini disampaikan Ketua Komisi II DPRD PPU, Syamsuddin Alie.
Kepada seluruh masyarakat PPU, khususnya para pedagang dan tengkulak, anggota dewan itu meminta untuk tidak melakukan penimbunan bahan-bahan pangan. Seperti beras, bawang dan lain-lainnya.
Selain itu, dia juga mengingatkan agar pedagang memperhatikan baik-baik dagangannya. Jangan sampai ada yang menjual barang-barang kadaluwarsa kepada konsumen.
"Kami mengimbau untuk tidak menimbun bahan-bahan pokok dan jangan menjual barang kadaluwarsa. Karena jelas, ini akan merugikan semua pihak," katanya kepada Prokal.co (media online Kaltim Post Group), Kamis (25/4) siang.
Jika masih nekat melakukan, siap-siap berhadapan dengan aparat penegak hukum. Dijelaskan Syamsuddin, pihak berwajib tidak akan segan-segan untuk menghukum oknum-oknum yang menimbun bahan pangan.
"Jika ada (penimbun), maka mereka harus bersiap-siap berhadapan dengan sanksi pidana," jelasnya.
"Intinya itu aja, jangan menimbunlah. Kalau ada barangnya segeralah diluncurkan kepada masyarakat," imbuhnya.
Dia pun berharap agar seluruh masyarakat mau bekerjasama untuk memberantas tindak kejahatan pangan ini. Jika ada menemukan kegiatan penimbunan, masyarakat diminta untuk tidak segan melaporkannya kepada pihak berwajib.
"Jika menemukan segera saja melapor ke Polsek atau Polres. Tapi disertai bukti-bukti yang bisa dipertanggung-jawabkan.
Dia pun punya pesan khusus yang ingin disampaikan kepada para pedagang di PPU. "Kami berharap agar pedagang lebih mengutamakan kepentingan masyarakat," tandasnya. (sur/adv/pro/one)
