PENAJAM - Jelang Ramadan, DPRD Penajam Paser Utara (PPU) bakal menggelar rapat terkait harga pangan. Salah satunya membahas LPG 3 Klilogram atau gas melon.
Ketua Komisi II DPRD PPU, Syamsuddin Alie, mengatakan, menjelang bulan puasa yang tinggal beberapa hari lagi ini, kerap terjadi kecurangan dalam berdagang. Seperti penimbunan gas melon. Akibatnya, gas melon jadi susah didapatkan.
"Pedagang kerap mencari keuntungan yang lebih dengan cara menimbun gas melon. Ini jelas tidak benar," katanya saat dihubungi media ini, Jumat (26/4) sore.
Tak menutup kemungkinan, terang di, pihaknya akan menggelar rapat, khusus untuk membahas gas kebutuhan rumah tangg oti. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan gas melon di PPU.
"Kami harus evaluasi dulu, baru bisa mengambil langkah selanjutnya. Karena yang menggunakan gas melon hampir semua kalangan," ujarnya.
Ditanya apakah akan menggelar operasi pasar, Syamsuddin belum bisa memastikan ini. Sebab, untuk menggelar operasi, ia harus menjalin koordinasi dengan Ketua DPRD PPU, Nanang Ali.
"Untuk hal-hal kebijakan, kami akan bicarakan dengan pimpinan DPRD," sebutnya.
Namun begitu, dia mengimbau, agar masyarakat PPU, khususnya para pedagang, untuk tidak melakukan penimbunan gas melon. Sebab, hal tersebut bakal banyak merugikan masyarakat.
"Kita harus utamakan kepetingan masyarakat dulu. Apalagi ini mau puasa. Jangan sampai merugikan siapa-siapa," jelasnya. (sur/adv/pro/one)