Evaluasi dan Pengendalian Penting untuk Perbaikan Kekeliruan

- Minggu, 14 April 2019 | 20:22 WIB
Gubernur Kaltara Irianto Lambrie.
Gubernur Kaltara Irianto Lambrie.

TANJUNG SELOR – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Dr H Irianto Lambrie menegaskan pentingnya melakukan evaluasi setiap kegiatan.

Pengendalian dan evaluasi, kata Irianto, dilakukan untuk koreksi dan pembenahan dari apa-apa yang kurang dalam kegiatan yang dilaksanakan.

Gubernur menegaskan hal itu saat membuka pelaksanaan Rapat Koordinasi Pengendalian Pelaksanaan Program / Kegiatan Tahun 2019 di Gedung Gabungan Dinas Pemprov Kaltara, Kamis (11/04). “Rapat koordinasi ini penting.

Pengendalian sebagai evaluasi dan koreksi kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan, serta membenahi kekeliruan maupun kekurangan dalam program yang kita jalankan kata Irianto di depan peserta rapat koordinasi yang terdiri dari para kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah)/Biro atau Pengguna Anggaran, Kuasa Pengguna Anggaran serta PPTK di lingkup Pemprov Kaltara. 

Diungkapkan, dari evaluasi yang dilakukan, sejauh ini masih kerap terjadi kekeliruan, yang menyebabkan sebuah temuan. Baik itu administrasi maupun material.

Di antaranya  kelebihan penggunaan biaya perjalanan dinas, honorarium hingga kelebihan pembayaran. Hal tersebut, kadang berulang terus terjadi setiap tahun.

Penyebabnya, karena yang bekerja kurang teliti, kurang cermat dan tidak mau mempelajari aturan perundang-undangan yang ada.

“Kalau kita mau belajar, membaca dan memahami aturan, kekeliruan atau temuan-temuan itu tidak akan terulang lagi. Untuk itu lah saya minta kepada semua ASN, utamanya para Pengguna Anggaran, Kuasa Pengguna Anggaran hingga PPTK maupun bendahara untuk mempelajari aturan-aturannya dengan seksama. Bekerjalah sesuai aturan. Saya yakin, semua akan berjalan baik, sesuai dengan target dan harapan kita," beber Gubernur.

Selain pentingnya memahami aturan, lanjutnya, sebagai upaya memperbaiki kinerja dan menghindari adanya kekeliruan, menurut Gubernur juga perlu mengoptimalkan koordinasi dan komunikasi, baik eksternal maupun di internal OPD. Ini penting, sebagai upaya mensinergikan dalam bekerja.

Melalui Rakor pengendalian ini, kata Irianto, dilakukan evaluasi secara menyeluruh.

Tak hanya program atau kegiatan-kegiatan maupun realisasi anggaran, namun juga perlu dievaluasi hal-hal administrasi lainnya. Termasuk kepegawaian.  

Selain pengendalian kegiatan/program 2019, dalam rapat koordinasi tersebut, kata Irianto lagi, juga dilakukan evaluasi kegiatan-kegiatan atau program dan capaian pada 2018 lalu. Baik itu realisasi kegiatan maupun keuangannya.

Berdasar laporan kinerja APBD 2018, Gubernur menilai sudah cukup baik. Dari target pendapatan Rp 2,4 triliun, terealisasi 99,07 persen. Kemudian belanja, dari target Rp 2,8 triliun, realisasinya 80,94 persen. 

Perlu diketahui, pada 2018 APBD Kaltara mengalami defisit hingga Rp 460 miliar. “Namun alhamdulillah, dengan kebijakan rasionalisasi yang kita lakukan, defisit itu bisa teratasi. Bahkan pada akhir tahun bisa menyisakan SILPA Rp 186 miliar untuk APBD 2019," ungkap Gubernur.

Halaman:

Editor: Wawan-Wawan Lastiawan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Camat Samboja Barat Tepis Isu Dugaan Pungli PTSL

Kamis, 25 April 2024 | 18:44 WIB

Sembilan Ribu Anak di PPU Diberi Seragam Gratis

Kamis, 25 April 2024 | 18:00 WIB

Pemkot Balikpapan Didesak Fasilitasi Pom Mini

Kamis, 25 April 2024 | 10:00 WIB

HIMASJA Soroti Dugaan Pungli PTSL di Samboja

Rabu, 24 April 2024 | 09:37 WIB
X